Soal Sengman dan Bunda Putri, KPK Pilih Fokus ke Fathanah Dulu

Soal Sengman dan Bunda Putri, KPK Pilih Fokus ke Fathanah Dulu

- detikNews
Senin, 02 Sep 2013 10:02 WIB
Jakarta - Nama Sengman dan Bunda Putri muncul dalam percakapan Ridwan Hakim dan Ahmad Fathanah yang diperdengarkan di pengadilan tipikor beberapa waktu lalu. Namun demikian dua nama itu belum akan disidik KPK.

"Fokus KPK ditujukan pada para terdakwa," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, saat dihubungi detikcom, Senin (2/9/2013).

Meski begitu, KPK tak mengabaikan setiap kesakskan di pengadilan. Bisa saja nanti, Sengman akan dipanggil dan diperiksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jelas, KPK mencatat semua keterangan itu," ujarnya.

Bambang mengatakan, KPK memilih fokus pada Fathanah agar jangan sampai dikemudian hari bukti yang ada tak cukup untuk membuktikan bahwa Fathanah bersalah. Terkait rencana memanggil Sengman dan Bunda sebagai saksi Maria Elisabeth Liman, Bambang mengaku belum mengetahui hal tersebut.

"Saya belum mendapat info dari penyidik," ungkapnya.

Pada rekaman sadapan telepon antara Ahmad Fathanah dan Ridwan Hakim yang diputar di pengadilan Tipikor, muncul nama Sengman. Ridwan menyebut Sengman merupakan utusan presiden. Siapa sebenarnya Sengman?

Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie mengaku mengenal sosok Sengman. Dia mengenal Sengman sebagai pengusaha di Palembang, Sumatera Selatan.

"Saya kenal di Palembang sudah lama. Kemudian tidak terlihat lagi di Palembang, karena hotel yang dimiliki sudah dijual," kata Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/8).

Sengman disebut Marzuki tak ada sangkut pautnya dengan PD. Dia tak pernah melihat Sengman ikut kegiatan di PD. "Walah, walah, apa urusan dengan PD. Saya sejak awal di PD tidak pernah lihat dia di PD," ujar pria yang juga Ketua DPR ini.

Pihak Istana lewat juru bicara presiden Julian A Pasha sudah membantah soal Sengman itu. Utusan presiden tak ada yang namanya Sengman.

(rna/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads