"Mereka (korban dan pelaku) berdamai, keluarga korban tidak mau peristiwa ini diperpanjang," kata salah seorang penyidik Propam Polrestabes Bandung, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (1/9/2013) dini hari.
Menurut keterangan pelaku dari hasil pemeriksaan, saat itu korban yang bekerja sebagai sopir angkot dan tiga rekannya dalam kondisi mabuk sempat berbuat keributan. Namun kejadian itu berhasil dilerai. Tetapi, korban kembali lagi karena helmnya tertinggal di lokalisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul membenarkan bila kedua belah pihak yang bertikai berdamai. "Sudah selesai secara kekeluargaan," kata Martinus melalui telepon.
Meski berdamai, pihak Polrestabes Bandung tetap melakukan pemeriksaan terkait pelanggaran disiplin yang dilakukan JS. Namun, bukan kasus penembakan yang diterapkan.
"Dia (JS) melanggar, ada apa malam-malam dia ke sana," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul, saat dihubungi detikcom, Sabtu (31/8/2013).
Namun Martinus tidak merinci keperluan JS di lokasi kejadian. Termasuk saat disinggung apakah JS adalah 'tamu' di lokasi tersebut atau tengah bertugas.
"Memang masih ada lokalisasi di sana?" tanya Martinus.
Memang di mulut Jl Saritem terdapat markas Polsek Andir. Meski demikian, JS tidak bertugas sebagai anggota Polsek tersebut dan berdinas di Polrestabes Bandung.
(ahy/dnu)