"Kita mendesak agar Manager PLN Riau sebaiknya mengundurkan diri atau PLN Pusat mencopotnya. Ini sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap masyarakat Riau. Pemadaman listrik saat ini sudah tidak bisa ditolelir lagi," kata anggota Komisi A, DPRD Riaun, Sayed Abubakar Asseggaf alias Ibek kepada detikcom, Sabtu (31/8/2013) di Pekanbaru.
Ibek politikus Demokrat ini mengatakan, alasanya PLN yang menyebutkan debit air di waduk berkurang selama musim kemarau serta PLTU Ombilin rusak, dianggap alasan klasik. Sebab, kondisi seperti itu setiap tahun juga terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ungkapan senada juga disampaikan politikus PAN, Bagus Santoso, anggota DPRD Riau. Ketua Fraksi PAN ini menyebutkan, sebaiknya PLN mencari terobosan baru dengan mambangun pembangkit dari bahan batu bara. Riau juga memiliki cadangan gas yang masih mampu untuk pembangkit.
"Di Riau ini ada perusahaan nasional yang menggunakan bahan dasar pembangkit batu bara dan gas. Mengapa perusahaan tersebut bisa, tapi PLN tidak bisa melakukan hal yang sama. Ini menunjukan memang niat PLN itu yang tidak ada mencari solusi mengatasi kekuarangan daya," kata Bagus.
Sementara itu, Manager PLN Riau-Kepri, Doddy Benyamen Pangaribuan kepada detikcom menanggapi santai atas desakan mundur tersebut.
"Sudah berkali kali saya sampaikan, keputusan penempatan pejabat PLN ada di pimpinan PLN Pusat. Asal tahu saja, daripada sibuk cari kambing hitam, mendingan kita cari solusi bersama bagaimana agar pemadaman segera berlalu," kata Doddy sedikit emosi.
(cha/rvk)