Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Slamet Riyanto mengatakan, pengungkapan kasus berangkat dari 3 lokasi kejadian penembakan yakni Jalan Cirendeu, Ciputat; Pamulang, Ciputat; dan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Di sana, polisi menemukan selongsong dan proyektil.
"Setelah diidentifikasi secara laboratoris ternyata semuanya identik dan untuk senjata yang digunakan pun satu," kata Slamet, Sabtu (31/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Adex Yudiswan mengatakan, timnya menyusuri kepemilikan motor Yamaha Mio D 6632 WD yang saat itu digunakan kedua pelaku.
"Kita lacak dari awal kendaraan itu bibeli dari dealer sampai pemegang terakhir, ada 15 orang, sehingga ditemukan 2 orang terakhir ini. Tidak ada yang lain," kata Adex.
Terkait seseorang bernama Iwan yang pernah diamankan di Tasikmalaya, Adex mengungkapkan bahwa Iwan tidak ada keterkaitannya dengan kedua pelaku.
"Iwan ternyata jual lagi ke yang lain. Sampai Iwan itu baru lima. Jadi nggak ada kaitannya," imbuh Adex.
Dalam rangkaian pencarian itu, akhirnya mengerucut kepada dua pelaku yang diketahui bernama Nurul Haq dan Hendi Albar. Hanya saja dari keduanya ini belum jelas apa perannya masing-masing ketika penembakan terjadi.
Tidak dijelaskan juga, pelaku mana yang mengalami luka saat ditabrak mobil Toyota Avanza milik anggota polisi, yang saat itu melihat aksi penembakan terhadap Aipda Kus Hendratna.
"Demi keselamatan saksi, kita tidak bisa ungkapkan," imbuh Adex.
Dari hasil penyelidikan, kedua pelaku ini pernah terlibat aksi perampokan seperti di Cililin dan kantor Pos Cibaduyut, Bandung serta perampokan toko emas di Tambora, Jakarta Barat. Mereka juga pernah melakukan latihan di Gunung Sawwal, dan sama-sama memiliki keahlian merakit bom pipa dan senjata api.
(mei/rvk)