Kejadian itu bermula saat pelaku mencuri laptop milik seorang mahasiswa yang baru lulus bernama Kodirin (25), sekitar pukul 01.30 WIB di kamar kosannya, Jalan Gg Dahu, Legoso, Ciputat, Tangsel, hari Jumat (30/8/2013).
Kondisi pintu kosan malam itu tak dikunci sehingga pelaku bisa leluasa masuk ke dalam kosan di mana korban dan seorang rekannya tengah tertidur. Letak kosan korban memang cukup tersembunyi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kosan ini jadi basecamp, jadi nggak pernah dikunci dan nggak pernah ada pencurian sebelumnya," cerita Kodirin kepada detikcom di lokasi.
Lulusan sarjana Bahasa Inggris itu menuturkan, ia baru mengetahui laptopnya dicuri saat akan shalat subuh. Anehnya, hanya laptop yang dicuri, sementara 2 HP dan dompet miliknya tak diambil.
Mengetahui laptopnya hilang, Kodirin menceritakan peristiwa itu kepada kakaknya yang tak lain seorang Polisi Militer (PM) berpangkat Kopral. Sang kakak bergeges menuju kosan korban dan melakukan penggeledahan.
"Kakak izin ke penjaga kosan mau tanya-tanya dan geledah semua kamar," ucapnya.
Dari hasil 'penyelidikan' sang kakak kepada semua penghuni kos sekitar pukul 21.30 WIB, ternyata ada saksi yang melihat pelaku membawa laptop diantar rekannya menggunakan motor.
"Katanya yang bawa laptop orang tinggi, kurus, rambutnya agak pendek. Malah yang nunggu motor sempat ngobrol dengan saksi lain, motor smash warna hitam dengan kepalanya merah," tutur Kodirin.
Nah, ciri-ciri motor yang disebut saksi rupanya tak asing bagi korban karena motor itu milik rekannya. Maka korban bersama kakaknya menemui sang pemilik motor di Pondok Cabe. Diketahuilah ternyata pelaku adalah adik pemilik motor, Ilham.
Dari Ilham diketahui satu lagi pelaku lain di kediamannya di Kebayoran yang saat kejadian menunggu motor. Laptop itu nyaris berpindah tangan, namun beruntung Kodirin bisa kembali mendapatkannya lagi dari rekan Ilham itu.
"Mau damai laptop dibalikin, apa dibawa ke kantor polisi," ucap Kodirin kepada pelaku yang akhirnya pelaku manut.
Tapi tak selesai di situ, Ilham sang pelaku utama dibawa ke lokasi kosan oleh sang Kopral kakak korban. Di hadapan korban, Ilham tak ingin kasusnya ini dibawa ke polisi.
Maka dengan tangan terborgol dan bertelanjang dada, Ilham akhirnya hanya dihukum dengan diarak menemui satu persatu penghuni kosan di sekitar lokasi pencurian. Sang Kopral mengawasi.
"Saya maling laptop di kosan sini, saya minta maaf.." ucap pelaku kepada setiap penghuni kosan, seperti disampaikan Kodirin.
Tak hanya diarak, pelaku rupanya juga sempat mendapat sedikit bogem mentah dari beberapa penghuni kosan yang kesal karena kerap terjadi pencurian di sekitar kosannya.
"Kita selesaikan secara kekeluargaan, karena kita saling kenal. Kakaknya akrab dengan kita dan yang penting laptop sudah balik dan isinya utuh," ucapnya.
"Nggak, nggak perlu ke polisi," imbuh Kodirin.
(iqb/rvk)