Barang Bukti Dimusnahkan, Bandar Narkoba Freddy Budiman Pukul Wartawan

Barang Bukti Dimusnahkan, Bandar Narkoba Freddy Budiman Pukul Wartawan

- detikNews
Jumat, 30 Agu 2013 18:23 WIB
Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Narkotika Mabes Polri memusnahkan barang bukti milik Freddy Budiman. Tak lama setelah kejadian, secara mendadak Freddy mengamuk dan memukul wartawan Sindo TV Imam Subroto (28).

Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di Direktorat IV Narkoba, Jl Gatot Subroto, Jakpus, Jumat (30/8/2013). Selain Freddy, ada tiga tersangka lain yang dibawa saat pemusnahan.

Barang bukti yang tidak dijelaskan jumlahnya itu dimusnahkan dengan cara dikubur. Lalu, Freddy dibawa penyidik ke sel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pas ambil gambar Freddy dibawa ke sel, tiba dia ngamuk gitu sambil mukul saya berkali-kali. Saya cuma bisa menunduk melindungi kamera saya, setelah itu langsung dipisahin petugas," ujar Imam saat ditemui di Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2013).

Iman mengatakan pukulan terpidana mati tersebut mengenai wajah dan tangan kanannya. Selain dirinya, wartawan Metro TV nyaris terkena pukul oleh Freddy.

"Petugas langsung misahkan Freddy dari saya terus dibawa masuk ke sel. Selain saya, Prestio anak Metro TV juga nyaris dipukul sama Freddy," ujarnya.

Iman mengatakan dirinya masih melakukan koordinasi dengan kantor tempat dirinya bekerja. Rencananya, peristiwa tersebut akan dilaporkan ke polisi.

"Hasil rekaman saya bisa jadi bukti kuat," tuturnya.

Sementara Perstio (35) Wartawan Metro TV menceritakan pemusnahan barang bukti tersebut hanya dihadiri 4 tersangka termasuk Freddy. Tidak nampak ada petinggi Dir IV Mabes Polri saat pemusnahan barang bukti tersebut.

Menurutnya saat pemukulan Freddy juga mengeluarkan kata-kata kasar. Pasalnya dari awal Freddy sudah terlihat gelisah begitu melihat kamera.

"Udah gelisah karena tahu ada wartawan tv, emang dari awal dia nggak suka diambil gambarnya," tandasnya.

Wakil Direktur IV Narkoba Mabes Polri Kombes Anjan Pramuka membenarkan bahwa Freddy menjalani pemeriksaan oleh anggotanya. Namun dia belum mau berkomentar banyak soal insiden pemukulan.

"Saya nggak berani komentar soal pemukulan. Nanti dilihat dulu, kenapa dia mukul, apa yang menyulut emosinya," jawab Anjan.

(edo/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads