Pantaskah Jokowi Jadi Kambing Hitam?

Bambang Keok di Pilgub Jatim

Pantaskah Jokowi Jadi Kambing Hitam?

- detikNews
Jumat, 30 Agu 2013 11:04 WIB
Jakarta - Kegagalan jago PDIP, Bambang DH, di Jatim seolah menjadi kegagalan 'Jokowi Effect'. Padahal memang mesin politik PDIP tak maksimal di Jawa Timur.

Hasil quick count memang menempatkan Bambang-Said yang didukung PDIP hanya meraih sekitar 12% di Pilgub Jatim. Raihan paling kecil jika dibandingkan Pilgub Jateng, Jabar, Bali, dan Sumut yang juga diikuti kader PDIP.

Sebenarnya PDIP tak setengah-setengah menghadapi Pilgub Jatim. Sang fenomena Jokowi bahkan terjun langsung bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi juru kampanye Bambang DH yang sudah cukup dikenal di Jatim karena dua kali menjabat Wali Kota Surabaya dan lanjut menjadi Wakil Wali Kota Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun setelah hasil yang kurang menggembirakan, kalangan surveyor dan kompetitor di Pilgub Jatim mengolok-olok Jokowi. Seolah 'Jokowi Effect' tak berlaku di Jawa Timur. Benarkah?

Memang belum ada penelitian mendalam tentang pengaruh 'Jokowi Effect' di Jawa Timur. Namun sejumlah lembaga survei juga menemukan fakta bahwa mesin politik PDIP di Jawa Timur tidak bekerja dengan baik, menjadi penyebab kedua, di samping elektabilitas Bambang DH yang memang tak cukup tinggi.

"Mesin politik PDIP tak jalan di Jatim, ini warning serius," kata pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif lembaga survei Indo Barometer, M Qodari, kepada detikcom, Jumat (30/8/2013).

Apalagi musuh terkuat di Pilgub Jatim yakni Soekarwo-Saifullah Yusuf juga punya akses ke basis-basis PDIP. Tak pelak, Bambang DH harus berebut suara dengan kandidat cagub Jatim nomor urut 1 tersebut.

"Soekarwo dekat dengan PDIP, abangan atau mataraman, dia eks GMNI," kata Qodari.

PDIP memang tak menyalahkan Jokowi karena kegagalan di Jatim. "Pak Jokowi pernah mengatakan kok rakyat antusiasnya begini? Tapi ini karena waktu sosialisasi kurang," kata Wasekjen PDIP Hasto Kristianto saat dihubungi terpisah.






(van/nrl)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads