Mosi pemerintah kalah dengan 13 mayoritas suara. Tetapi PM David Cameron mengatakan "pemerintah akan tetap melakukan tindakan yang sesuai".
Pemimpin oposisi Ed Miliband mengatakan dengan hasil ini maka aksi militer "keluar dari agenda", dan menambahkan bahwa anggota parlemen bereaksi atas kepemimpinan perdana menteri yang"angkuh dan sembrono."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota parlemen juga menolak mosi pemerintah dalam mendukung aksi militer di Suriah jika didukung oleh bukti dari inspektur senjata PBB, yang sedang menyelidiki tuduhan dari senjata kimia pekan lalu.
Sedikitnya 355 orang dilaporkan tewas dalam insiden serangan senjata kimia di kawasan Ghouta, luar kota Damaskus, pada 21 Agustus lalu.
Inggris dan AS menyatakan pemerintahan Assad bertanggung jawab dalam insiden tersebut. Sementara Damaskus menyatakan serangan dilakukan oleh pemberontak.
Ahli PBB di Suriah yang mengakhiri penyelidikan dugaan serangan gas beracun Jumat ini, akan memberikan laporan temuan awal mereka pada Sekjen PBB Ban Ki-moon pada akhir pekan nanti.
Ganggu hubungan khusus
Sebelumnya AS menyatakan "melanjutkan konsultasi" dengan London, sebagai "salah satu sekutu dan teman terdekat," guna mendapatkan dukungan kemungkinan aksi militer ke Suriah."Keputusan Presiden Obama akan dipandu dengan apa yang menjadi kepentingan terbaik bagi Amerika Serikat," demikian isi sebuah pernyataan Gedung Putih.
Ditambahkan bahwa Obama meyakini Suriah telah menggunakan senjata kimia dan "negara yang melanggar norma internasional terkait penggunaan senjata kimia harus dimintai pertanggungjawaban."
Tak lama setelah pemungutan suara di London, Menteri Pertahanan Philip Hammond kepada BBC mengatakan Inggris tidak akan terlibat dalam setiap aksi militer terhadap pemerintahan Assad.
Tetapi dia mengatakan aksi militer mungkin akan tetap dilakukan, "Saya memperkirakan AS dan negara lain akan tetap merespon atas serangan kimia."
"Mereka akan kecewa Inggris tidak akan terlibat. Tetapi saya menilai kurangnya dukungan Inggris tidak akan menghentikan aksi tersebut."
Dia mengatakan, dirinya dan perdana menteri "kecewa" dengan hasil pemungutan suara yang disebutnya bisa merusak hubugan Inggris dengan Washington.
"Tentu akan memberi ketegangan dalam hubungan yang khusus ini."
"Amerika memahami proses parlementer. Mungkin mereka terkejut dengan skala penolakan."
(bbc/bbc)