Survei ini dilakukan di 400 TPS di seluruh Jawa Timur dengan metode acak. Setiap TPS. punya kesempatan yg sama untuk menjadi sampling, dengan tingkat kepercayaan 99% dan margin error sekitar 1%.
"Pertama, pasangan Sukarwo-Syaifullah Yusuf memperoleh 47,36%," ujar Direktur IRC Agus Sudibyo di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei ini dibagi dalam empat zona kampanye di Jatim. Zona pertama adalah gerbang kertasusila yang meliputi surabaya dan sekitarnya ditambah Madura. Di zona pertama ini merupakan zona di mana Khofifah bisa mengungguli Soekarwo.
Zona kedua adalah pesisir utara dan beberapa daerah Mataraman yang meliputi Madiun, Ngawi, Jombang, dan lainnya.
"Di zona ini pasangan Sukarwo unggul signifikan dibandingkan calon yang lain. Soekarwo juga unggul di zona tiga, yang mencakup daerah Malang, Blitar, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, dan Ponorogo," sebutnya.
Zona keempat di wilayah tapal kuda di Jatim bagian timur, dari Probolinggo, Jember, Nganjuk, Banyuwangi, Bondowoso, dan Sitobondo. Di daerah tapal kuda ini pasangan Karsa juga unggul telak dari pasangan lain.
"Jadi dari empat zona pemilihan gubernur di Jatim itu hanya zona satu perolehan suara pasangan Berkah dan Karsa bersaing ketat," jelasnya.
Agus menilai, meski Khofifah kalah dalam survei cepat tetapi melihat waktu keputusan DKPP terkait keikutsertaan Khofifah maka suara yang diraup cukup signifikan.
"Persiapan waktunya hanya sekitar tiga minggu. Tentu itu waktu yang sangat tidak ideal untuk menyiapkan diri. Tapi khofifah mampu meraih suara 37,28 persen. Angka 37,28 persen ini angka yang dilematis, tentu tidak cukup mengejar ketertinggalan incumbent. Tapi ini signifikan kalau lihat betapa mepet persiapan khofifah," terangnya.
Perebutan Basis Abangan dan Santri
Pilgub Jatim disebut Agus sebagai perebutan basis abangan dan santri. Hal itu terlihat pada semua kandidat yang mewakili kedua unsur gabungan antara abangan dan santri.
" Karena itu sulit untuk melakukan mobilisasi katakanlah massa NU hanya kepada satu kandidat saja," kata Agus
Peneliti IRC lainnya, Wildan Pramudya mengatakan pihakya telah melakukan survei awal pada 12-14 Agustus dengan sampel 400 responden. Hasilnya tidak berbeda jauh berdasarkan urutan.
"Tapi hasilnya menunjukkan Sukarwo unggul di urutan pertama, Khofifah kedua, dan bambang di urutan ketiga. Kita sudah prediksi bagaimana Sukarwo sulit tergusur, karena memang mayoritas warga jatim merasa puas dengan kinerja Karsa," terangnya.
(fiq/fdn)