"Kami di Gerakan Bersuci sudah lakukan itu penutupan akses buang sampah di kali. Ada di Gang Kemuning, Pejaten Timur, di Cililitan, dan di Lenteng Agung sudah kita lakukan itu," tutur Anggota Gerakan Bersuci, Bachtiar (62) di Rumah Bersama Ciliwung, Jl. Penjernihan 1, Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2013).
Gerakan Bersuci merupakan singkatan dari Bersih Sungai Ciliwung yang berpusat di Pejaten Timur. Kesulitan yang dihadapi komunitas ini adalah menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah ke kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyatakan bahwa sejauh ini aksi yang mereka lakukan cukup signifikan mengurangi pembuangan sampah di kali. Namun tidak jarang masyarakat yang mengakali untuk tetap buang sampah di kali.
"Jadi mereka itu kadang buang sampah bukan di kalinya, tapi bantaranya. Numpuk-numpuk terus lama-lama jatuh ke kali," ujarnya.
Tidak hanya Gerakan Bersuci, di Hulu kali Ciliwung pun terdapat Komunitas Hulu Ciliwung. Komunitas ini merupakan gabungan kelompok tani di Cisarua dan Mega Mendung.
"Kalau kegiatan kami yang rutin itu namanya kakisu, kanan-kiri sungai, jadi kita tanamin itu bantaran dengan pohon," ujar anggota Komunitas Ciliwung, James (48).
Kegiatan ini dianggap efektif mengurangi debit air ke Jakarta serta mengurangi kebiasaan masyarakat membuang sampah. Akan tetapi karena keterbatasan sumber daya, kegiatan ini hanya diadakan di Bogor.
"Biasa sih sebulan bisa maksimal seribu pohon, anggota kamu ada puluhan sekarang ini. Tapi untuk kegiatan ya kita berharap dari hulu sampai hilir juga ada kakisu," imbuhnya.
Ia berharap dengan adanya Rumah Bersama Ciliwung dapat menjalin kerjasama seluruh komunitas dengan pemerintah. Menurutnya saat ini Pemda DKI Jakarta cukup peduli dengan kebersihan kali Ciliwung.
(bpn/lh)