Aparat wilayah Fenxi bahkan menawarkan imbalan bagi warga yang mampu memberikan informasi terkait buronan wanita tersebut. Uang sebesar 100 ribu yuan atau setara Rp 178 juta telah disiapkan sebagai imbalan oleh Biro Keamanan Publik setempat.
Seperti dilansir media setempat, China Daily, Kamis (29/8/2013), bocah bernama Guo ini dibujuk dan dirayu oleh seorang wanita tak dikenal pada Sabtu (24/8) waktu setempat, untuk mengikutinya ke sebuah lapangan kosong. Tak diduga, di lokasi tersebut mata bocah ini dicungkil oleh si wanita tak dikenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kondisinya yang cukup parah, bocah ini kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Mata Shanxi yang ada di provinsi Taiyuan pada Minggu (25/8) waktu setempat.
Dokter yang menangani korban menuturkan, anak ini akan buta sepanjang hidupnya. Meskipun bola matanya telah ditemukan dan dioperasi kembali, namun penglihatan anak ini tidak bisa dikembalikan.
Terkait kasus ini, kepolisian setempat masih terus memburu pelaku. Motif aksi keji ini juga belum diketahui pasti. Namun polisi telah mengesampingkan keterkaitan praktik perdagangan organ tubuh manusia dalam kasus ini.
Menurut keterangan bocah ini, si pelaku sempat menanyakan apakah ada anggota keluarganya yang bermain mahjong, permainan kartu khas China. Ibunda korban, Wang Wenli menyatakan, dirinya maupun keluarganya tidak pernah memiliki konflik atau pertikaian dengan orang lain.
"Kami sama sekali tidak pernah bertikai dengan orang lain," tutur Wang. Sama dengan suaminya yang juga seorang petani, Wang mengaku sama sekali tak tahu motif pelaku hingga tega melakukan hal yang sedemikian keji terhadap anaknya.
(nvc/ita)