"Jadi saya golongkan capres itu ada tiga, ini berdasarkan hasil survei lho ya. Papan atas itu Jokowi dan Prabowo, papan menengah itu Mega dan Aburizal Bakrie, dan papan bawah, ya Wiranto, Hatta Rajasa, Rhoma Irama, itu papan gurem," kata Fuad, Rabu (28/8) kemarin.
Menurut Fuad, Wiranto tak akan bisa memenangi pilpres. Dia menyarankan agar para capres gurem, termasuk Wiranto, mengurungkan niatnya untuk nyapres. "Kasihan saya itu, jadinya buang energi, buang uang," ujar Fuad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun agaknya Fuad cukup disegani di internal Hanura. Tak banyak petinggi Hanura yang berani melawan pernyataannya. Ketua Fraksi Hanura DPR Syarifuddin Sudding yang ditanya soal manuver keras Fuad di sela-sela rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2013) memilih terdiam.
Suara-suara membela Wiranto hanya kecil terdengar, misalnya dari Ketua DPP Hanura Ali Kastela yang tak rela ketua umumnya diangga capres kelas teri. "Belum tentu dong, itu kan survei, nggaklah, nggak gurem," kata Ali, Rabu (28/8).
Penentangan Fuad Bawazier jelas sangat keras. Namun mengapa Wiranto tak mengambil sikap tegas memecat Fuad dari kepengurusan Hanura? Apakah Fuad punya jaringan kuat di Hanura?
(van/nrl)