Ini 3 Fasilitas Umum di Jakarta yang Disulap Jadi Kamar Kos

Ini 3 Fasilitas Umum di Jakarta yang Disulap Jadi Kamar Kos

- detikNews
Kamis, 29 Agu 2013 09:59 WIB
Ini 3 Fasilitas Umum di Jakarta yang Disulap Jadi Kamar Kos
Jakarta - Bukan sulap, bukan sihir. Ada sejumlah fasilitas umum di Ibukota yang kini berubah fungsi menjadi kos-kosan. Fakta ini terungkap saat inspeksi mendadak bahkan sempat membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkaget-kaget.

Terungkapnya alih fungsi fasilitas umum itu berkat aduan dari masyarakat. Jokowi dan jajarannya langsung sigap meninjau mulai dari alih fungsi basement apartemen, kios pasar dan yang terbaru taman hiburan rakyat (THR) Lokasari.

Berikut 3 fasilitas umum yang disulap jadi kamar kos:

1. THR Lokasari

Pengelolaan Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari, Mangga Besar, Jakarta Barat, dinilai dilakukan dengan tidak profesional. Bahkan lokasi yang seharusnya menjadi pusat hiburan warga tersebut kini disulap menjadi lokasi indekos.

"Kemarin saya sengaja inspeksi mendadak (sidak) ke THR Lokasari. Ternyata benar, seperti informasi yang saya peroleh, kondisi aset ini sangat memprihatinkan, ruko-ruko di sana diubah menjadi kos-kosan yang notabenenya untuk perempuan pekerja malam," ujar anggota Komisi B DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi saat berbincang dengan detikcom, Kamis (29/8/2013).

Tak hanya itu, lokasi tersebut juga menjadi tempat PKL berjualan. Para PKL itu kemudian dimintai setoran oleh oknum-oknum.

"PKL dimintai setoran, bahkan tukang rokok yang gotong saja kalau lewat situ dimintai bayaran," kata Prasetyo.

Lokasi itu disinyalir rawan dengan tindakan kriminal. Diduga beberapa titik lokasinya dijadikan sebagai 'sarang' narkotika.

"Nah, di kosan itu diduga dijadikan tempat bandar narkoba, pengedar," kata anggota DPRD DKI asal PDIP ini.

Untuk itu, Prasetyo berharap agar lokasi THR Lokasari dikembalikan ke fungsi utamanya sebagai tempat hiburan untuk rakyat. Kos-kosan di sana juga harus ditiadakan. Dia pun akan menyampaikan masalah ini langsung kepada Jokowi.

"Saya akan sampaikan ke Pak Jokowi. Kita ini bukan untuk membunuh PKL atau yang sudah biasa usaha di sana, tapi ingin agar lokasi ini menjadi rapi, kembali ke fungsi utamanya sebagai taman rakyat," jelasnya.

2. Basement Apartemen

Jokowi mampir ke Apartemen Robinson, Jl Jembatan Tiga, Jakarta Utara. Jokowi ingin melihat langsung kondisi apartemen yang fungsinya dilaporkan sudah tidak sesuai standar.

Jokowi mengatakan, dirinya prihatin dengan kondisi apartemen yang banyak terdapat masalah. Mulai dari listrik, hingga ruang basement yang dijadikan hunian kost-kostan.

"Saya memang mau melihat kondisi-kondisi di apartemen yang fasilitasnya tidak terpenuhi, contohnya di sini tadi. Listrik, kabelnya tidak pada posisi standar. Kemudian yang kedua basement harusnya fasilitas diberikan untuk parkir tapi dipakai untuk kost," kata Jokowi, Kamis (22/8/2013).

Berdasarkan kondisi itu, Jokowi memerintahkan agar rumah kost tersebut segera dibongkar. Karena tidak sesuai dengan fungsinya dan menyangkut dengan keselamatan penghuni.

"Saya perintahkan ini dibongkar. Ini akan menjadi pelajaran bagi yang lain. Kalau fungsi memang untuk parkir harus untuk parkir, ini menyangkut keselamatan penghuni. Akan kita mulai untuk melaksnakan tertib hukum, tertib sosialnya," tegasnya.

"Basement seharusnya diberikan untuk parkir, tapi dipakai untuk kos-kosan. Ini langsung saya perintakan, bongkar! Ini pelajaran buat yang lain, kalau fungsinya buat parkir harus untuk parkir, kalau standar kabelnya harus 'A' ya 'A', ini menyangkut keselamatan penghuni. Yang akan kita mulai untuk melaksnakan tertib hukum," tambah Jokowi.

Apartemen tersebut dibangun sejak tahun 1995. Ada 2 tower dengan jumlah hunian sebanyak 400. Namun hanya sebanyak 200 hunian yang terisi.

3. Kios Pasar Perumnas Klender

Tak semua proses revitalisasi pasar tradisional berbuah manis. Misalnya saja revitaliasi yang dilakukan di pasar Perumnas Klender. Kios-kios yang terbengkalai di pasar ini berubah jadi kamar-kamar semi permanen.

Pasar Permunas Klender ini terdiri dari 5 lantai, dengan lantai paling atasnya berdiri sebuah masjid. Luas pasar ini kira-kira seluas lapangan sepak bola. Pada saat pagi biasanya pasar tersebut selalu ramai oleh pengunjung, Kamis (28/3/2012).

Tapi tak seluruh kios di pasar ini diisi pedagang. Kios-kios di lantai dua pasar tersebut tidak terurus. Pintu-pintu rolling dor untuk menutup kios sudah dijebol. dan sebagian juga dijadikan kamar-kamar semi permanen, dengan dinding-dinding dan pintu sebagai penutupnya.

"Dulu awalnya bentunya seperti kios biasa tapi tak ada yang mau nempati. Kemudian pengelola mengubahnya menjadi tempat jualan otomotif tapi tak ada yang mau menempati juga akhirnya tak terurus," kata salah seorang pedagang di kawasan itu.

Revitalisasi Pasar Perumnas Klender ini terjadi jauh sebelum Jokowi berkuasa. Saat itu Pasar Perumnas Klender terbakar pada tahun 90-an sehingga pedagang harus dipindahkan ke lapangan bola yang terletak di samping pasar tersebut.

Kemudian pembangunan pasar setinggi lima lantai ini mulai dikerjakan. Setelah pasar tersebut selesai, lokasi penampungan pedagang pasar yang berada di lapangan bola kembali terbakar. Kebakaran ini menghanguskan banyak kios di tempat penampungan tersebut. Para pedagang akhirnya dipindahkan ke lokasi pasar yang sudah dibangun tersebut.

Para pedagang kemudian banyak yang ingin menempati lokasi di lantai satu. Alasannya jika berjualan di lantai dua sangat sepi. Hal ini disebabkan pembeli malas harus turun naik tangga membawa barang belanjaan yang berat.

"Jadi akhirnya kios-kios di lantai tersebut kosong dan tak berpenghuni," katanya.

Gubernur Joko Widodo (Jokowi) pernah blusukan ke Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, pada Rabu (20/3/2013) lalu. Saat itu Jokowi menyempatkan diri untuk meminum jamu temulawak kegemarannya di pasar tersebut.


Halaman 2 dari 4
(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads