Presiden Obama: Belum Ada Keputusan Soal Aksi Militer AS ke Suriah

Presiden Obama: Belum Ada Keputusan Soal Aksi Militer AS ke Suriah

- detikNews
Kamis, 29 Agu 2013 08:27 WIB
Barack Obama (Reuters)
Washington - Di tengah gencarnya pembahasan soal rencana aksi militer Amerika Serikat ke Suriah, Presiden Barack Obama menyampaikan komentarnya. Obama mengaku dirinya belum memberi keputusan resmi apakah akan menyerang Suriah atau tidak.

Obama, seperti dilansir AFP, Kamis (29/8/2013), menyebut pemerintahannya baru sebatas menyimpulkan bahwa rezim Presiden Bashar al-Assad memang berada di balik serangan mengerikan di pinggiran Damaskus yang menewaskan ratusan orang, pekan lalu. Meskipun nantinya ada aksi militer, Obama berharap hal ini akan menjadi peringatan keras bagi Suriah agar tidak lagi menggunakan senjata kimia terhadap warganya.

Lebih lanjut Obama, menyiratkan bahwa jika nantinya aksi militer AS memang diluncurkan, maka akan dilakukan dengan batasan. Menurutnya, AS tidak akan mencampuri konflik yang terjadi antara rezim Assad dengan kelompok pemberontak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya belum mengambil keputusan," ujar Obama kepada media setempat, PBS NewsHour, ketika ditanya seberapa dekat dirinya dengan keputusan akhir serangan militer AS ke Suriah.

"Keterlibatan militer secara langsung, dalam perang sipil di Suriah, tidak akan membantu situasi yang ada di lapangan," imbuhnya.

Merujuk pada terbatasnya aksi militer AS di Suriah nantinya, Obama ditanya mengenai alasan strategis di balik serangan AS tersebut. Terlebih, sebelumnya pejabat AS mengungkapkan, bahwa aksi militer AS akan melibatkan rudal, kapal perang dan kapal selam AS.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Obama menyatakan, aksi militer AS diharapkan membuat pemerintah AS sadar untuk tidak lagi menggunakan senjata kimia yang berbahaya.

"Suriah akan menerima sinyal yang sangat kuat untuk tidak melakukannya lagi," tandasnya.

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menyatakan, militer AS telah siap bertindak jika Presiden Barack Obama memerintahkannya. Bahkan AS telah berencana melancarkan serangan rudal terhadap Suriah secepatnya hari Kamis, 29 Agustus waktu setempat. Serangan itu untuk menghukum rezim Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia.

Di sisi lain, rencana serangan militer ini menuai kontra dan kritikan dari sejumlah pihak. Pemerintah Rusia dan China mengingatkan AS untuk tidak melancarkan intervensi militer di Suriah. Moskow menegaskan, aksi militer akan mendatangkan konsekuensi parah bagi seluruh wilayah.

Sedangkan, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut aksi militer AS hanya akan menimbulkan bencana bagi Suriah dan sekitarnya.

(nvc/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads