Racun Penyebab Matinya Harimau dan Singa Diduga dari Makanan Pengunjung

Racun Penyebab Matinya Harimau dan Singa Diduga dari Makanan Pengunjung

- detikNews
Rabu, 28 Agu 2013 06:52 WIB
Jakarta - Komunitas pencinta binatang di Jambi ikut mencari tahu penyebab kematian harimau dan sepasang singa di Kebun Binatang Tamba Rimba Jambi. Diduga racun yang dikonsumsi ketiga binatang itu berasal dari makanan pengunjung.

Salah satu animal lover Jambi, Rida mengaku mendapat informasi itu dari dokter hewan kebun binatang itu. Kesimpulan itu didapat berdasarkan hasil autopsi dari lab Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) regional II Bukit Tinggi Sumatera Barat.

"Kemungkinan dari makanan pengunjung," ujar Rida saat dihubungi, Rabu (28/8/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanan itu diduga diberikan oleh pengunjung pada 11 Agustus lalu. Saat itu jumlah pengunjung di kebon binatang ini juga membludak.

Binatang yang pertama mati adalah seekor Harimau Sumatera berumur 9 tahun bernama Peter. Ia mati di kandangnya sekitar pukul 19.30 WIB, Sabtu, (17/8).

"Menurut dokter, Peter ini fisiknya sangat kuat, makanya bisa bertahan selama itu dari racun," jelasnya.

Esoknya, sekitar pukul 03.00 WIB, seekor singa Afrika bernama Gebo mati. Lalu, Senin (19/8) sekitar pukul 02.30 WIB, singa betina bernama Sonia menyusul.

"Sama seperti Peter, mereka juga diduga diberi makanan oleh pengunjung. Tapi kedua singa ini tidak kuat sehingga langsung mati," papar Rida.

Pada saat tanggal itu memang jumlah pengunjung jauh di atas hari normal karena bertepatan dengan hari libur. Menurut Rida, pengelola kebon binatang juga mengakui mereka kekurangan orang untuk menjaga setiap kandang.

Rida menjelaskan, racun yang biasa digunakan untuk membunuh anjing liar ini biasanya digunakan tiga tahun lalu. Racun ini tidak dijual bebas, tapi dari distributor langsung ke dinas peternakan.

"Tapi itu kata dokter, kita belum percaya sampai penyelidikan ini selesai," tandasnya.

(mok/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads