Salah satu animal lover Jambi, Rida mengaku mendapat informasi itu dari dokter hewan kebun binatang itu. Kesimpulan itu didapat berdasarkan hasil autopsi dari lab Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) regional II Bukit Tinggi Sumatera Barat.
"Kemungkinan dari makanan pengunjung," ujar Rida saat dihubungi, Rabu (28/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Binatang yang pertama mati adalah seekor Harimau Sumatera berumur 9 tahun bernama Peter. Ia mati di kandangnya sekitar pukul 19.30 WIB, Sabtu, (17/8).
"Menurut dokter, Peter ini fisiknya sangat kuat, makanya bisa bertahan selama itu dari racun," jelasnya.
Esoknya, sekitar pukul 03.00 WIB, seekor singa Afrika bernama Gebo mati. Lalu, Senin (19/8) sekitar pukul 02.30 WIB, singa betina bernama Sonia menyusul.
"Sama seperti Peter, mereka juga diduga diberi makanan oleh pengunjung. Tapi kedua singa ini tidak kuat sehingga langsung mati," papar Rida.
Pada saat tanggal itu memang jumlah pengunjung jauh di atas hari normal karena bertepatan dengan hari libur. Menurut Rida, pengelola kebon binatang juga mengakui mereka kekurangan orang untuk menjaga setiap kandang.
Rida menjelaskan, racun yang biasa digunakan untuk membunuh anjing liar ini biasanya digunakan tiga tahun lalu. Racun ini tidak dijual bebas, tapi dari distributor langsung ke dinas peternakan.
"Tapi itu kata dokter, kita belum percaya sampai penyelidikan ini selesai," tandasnya.
(mok/mok)