Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mikdad bahkan mengingatkan, serangan-serangan udara ataupun aksi-aksi lain terhadap Suriah akan memicu kekacauan dan mengancam perdamaian dan keamanan dunia.
Hal tersebut disampaikan Mikdad seperti dilansir CBS News, Selasa (27/8/2013), di tengah ramainya retorika AS dan negara-negara Barat atas dugaan serangan kimia terhadap rakyat sipil Suriah pekan lalu. Oposisi Suriah menyebut, serangan-serangan kimia yang dilakukan militer Suriah itu telah menewaskan lebih dari 1.300 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika masing-masing negara ingin mengejar kebijakan yang agresif, jawaban wajarnya adalah bahwa Suriah, yang telah memerangi terorisme selama hampir tiga tahun, juga akan mempertahankan dirinya terhadap serangan internasional," tandas Mikdad.
"Mereka akan memikul tanggung jawab atas serangan tersebut, yang akan mengakibatkan tewasnya ribuan orang tak bersalah, seperti yang terjadi di Libya, dan merupakan tindakan kriminal terhadap negara berdaulat," kata Mikdad. "Suriah tak akan menjadi target yang mudah," tegasnya.
Saat ini bentuk respons internasional terhadap Suriah saat ini masih dalam pembahasan. Namun para senator senior AS telah menyerukan untuk melakukan aksi serupa yang diambil NATO di Libya pada tahun 2011.
(ita/nrl)