"Terlalu awal survei melambung juga bahaya karena Pilpres masih setahun lagi. Ketika diatas pilihannya kan cuma turun, sementara kalau masih dibawah pilihannya naik," kata wasekjen Partai Golkar tantowi Yahya, saat dihubungi, Senin (26/8/2013).
Menurutnya, Golkar menanggapi secara positif hasil survei Litbang Kompas. Survei adalah potret kondisi pada satu masa. Golkar juga telah menerima laporan perolehan elektabilitas setiap calon itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Golkar tetap optimis dengan elektabilitas Ical, menurut Tantowi Ical adalah tokoh yang dibutuhkan masyarakat terutama dalam hal percepatan pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan lapangan pekerjaan.
"Capres yng orientasinya ke sana dan punya kemampuan dan pengalaman untuk itu ya ARB," ucap anggota komisi I itu.
Hasil survei tokoh pilihan publik yang diselenggarakan Litbang Kompas menunjukkan peningkatan elektabilitas Jokowi secara signifikan pada periode Desember 2012 (17,7%) naik menjadi 32,5% pada periode survei Juni 2013.
Sementara elektabilitas capres Golkar Aburizal Bakrie mengalami lonjakan. Elektabilitas Ical yang hanya sekitar 5,9% di Desember 2012 naik menjadi 8,8% di Juni 2013, membuat Ical menyalip elektabilitas Mega.
(bal/van)