Survei sosok pilihan publik ini diselenggarakan oleh Litbang Kompas pada kisaran 26 November-11 Desember 2012 dan 30 Mei-14 Juni 2013. Sebanyak 1.400 responden berusia minimal 17 tahun dipilih secara acak bertingkat di 33 provinsi. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error +- 2,6 persen.
Di suvei ini, elektabilitas Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menurun dari 9,3% di Desember 2012 menjadi 8,0% di Juni 2013. Sementara elektabilitas capres Golkar Aburizal Bakrie mengalami lonjakan. Elektabilitas Ical yang hanya sekitar 5,9% di Desember 2012 naik menjadi 8,8% di Juni 2013, membuat Ical menyalip elektabilitas Mega.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kenaikan elektabilitas Ical adalah kewajaran karena telah disiapkan sejak 2012. Namun demikian kenaikan persentase elektabilitas Ical menjadi 8,8% dipandangnya signifikan.
"Tetap setelah ini kita lanjutkan strategi yang telah ada, salah satunya adalah Bapak (Ical) masuk ke daerah-daerah kecil sehingga lebih dikenal masyarakat lebih luas," imbuhnya.
Mengenai posisi Ical yang masih dibawah Jokowi dan Prabowo ia mengaku tidak terpengaruh. Baginya segala kemungkinan masih dapat terjadi.
"Politik itu kan cair, jadi mungkin saja yang di atas survei nanti justru di bawah saat Pemilu, yang dibawah bisa jadi di atas. Atau mungkin malah nama-nama yang belum pernah disebut justru muncul," tambahnya.
(bpn/van)