1 Lagi Bayi Kembar 5 yang Lahir di RSAB Meninggal, 2 Bayi Masih Bertahan

1 Lagi Bayi Kembar 5 yang Lahir di RSAB Meninggal, 2 Bayi Masih Bertahan

- detikNews
Minggu, 25 Agu 2013 07:00 WIB
Ilustrasi bayi kembar (dok: Thinkstock)
Jakarta - Satu lagi, bayi kembar 5 buah hati pasangan Bagus Prasnawira dan Enita Fentrikana meninggal dunia. Bayi urutan kelima yang dilahirkan Enita tersebut meninggal dunia Jumat (24/8) kemarin pada pukul 07.00 WIB pagi.

"Kemarin saya sudah memberikan pernyataan mengenai meninggalnya bayi kelima. Penyebabnya masih sama, yakni problem pernapasan," ujar Direktur Medik dan Keperawatan RSAB Harapan Kita, Didi Danu Kusumo ketika dihubungi detikcom, Sabtu (25/8/2013).

Menurut Didi penyebab kematian bayi kelima ini masih sama seperti 2 saudaranya terdahulu, yakni rentannya bayi prematur terhadap perubahan suhu. Sementara untuk bayi yang masih berumur 24 minggu proses pembentukan paru-paru masih belum sempurna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga saat ini semua bayi berada dalam keadaan yang kurang baik. Kami masih terus memantau kondisi 2 bayi yang masih bertahan hidup," tuturnya.

Walaupun orangtua bayi sudah diperbolehkan pulang, 2 bayi yang masih bertahan masih dalam perawatan intensif di rumah Sakit.

"Ibunya sudah diperbolehkan pulang, sementara bayi yang meninggal kemarin sudah dibawa oleh keluarga untuk dimakamkan," jelas Didi.

Seperti diketahui, Enita melahirkan bayi kembar 5 pada 20 Agustus lalu. Bayi pertama laki-laki dengan berat 472 gram. Bayi kedua laki-laki dengan berat 459 gram. Ketiga bayi perempuan dengan berat 353 gram. Keempat bayi laki-laki dengan berat 499 gram, dan kelima bayi laki-laki dengan berat 483 gram.

Namun 2 bayi akhirnya tidak mampu bertahan hidup dan meninggal dunia pada 21 dan 22 Agustus lalu, menyusul kembarannya yang ketiga pada Jumat (24/8).

(rni/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads