Peristiwa bermula saat Yusuf dan Sandi berjaga di perempatan pasar lama yang kerap menghambat jalur lalu lintas ke pelabuhan Bajoe, Kecamatan Tanete Rianttang Timur, Jumat (23/8/2013). Kemudian para PKL membongkar lapaknya. Namun sekelompok orang di emperan toko mengamuk. Beberapa di antaranya mengggunakan balok kayu hingga membuat Yusuf menderita luka memar dan luka bocor di bagian belakang kepalanya.
"PKL ini tidak keberatan waktu kami beritahukan untuk tidak berjualan di tempat ini, mereka malah membongkar lapaknya sendiri. Tapi tidak tahu kenapa, para preman itu malah mengeroyok kami," kata Yusuf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung polisi berhasil menengahi. Wakapolres Bone Kompol Agung Kanigoro yang memimpin pengamanan kepolisian membebaskan Bahri yang diamankan aparat Satpol PP.
"Memang saya marah pak, tapi saya tidak ikut memukul itu anggota, saya tidak tahu siapa yang memukulnya karena waktu itu banyak orang," sangkal Bahri yang sempat adu fisik dengan petugas satpol.
Kepala Kecamatan Tanete Riattang Timur Syamsiar Khalid menyatakan penertiban PKL merupakan harga mati. Pemerintah sudah menyiapkan pasar yang baru dan fasilitas memadai. "Kenapa juga berjualan lagi di pasar lama ini?" kata Syamsiar.
(try/try)