Suara keras Wakil Ketua Majelis Tinggi PD Marzuki Alie hanyalah salah satu suara miring dari internal PD. Marzuki memang langsung menggarisbawahi komite konvensi yang tak paham misi konvensi capres PD itu sendiri.
Wewenang komite konvensi dalam menentukan peserta konvensi capres PD memang sangat leluasa. Setiap anggota komite konvensi capres PD berhak menentukan satu perserta konvensi capres PD dan menghubunginya sendiri. Selanjutnya semua nama yang masuk dan menyatakan siap ikut konvensi akan divoting, pemenang voting adalah nama-nama yang paling banyak disetujui komite untuk ikut konvensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih menentukan kriteria peserta konvensi capres PD, komite malah cepat-cepat mencari peserta konvensi dan langsung mengumumkannya lewat media. Satu persatu anggota komite muncul dan memunculkan jagoannya, muncullah nama Rustriningsih, Joko Widodo (Jokowi), dan nama-nama lainnya. Hal ini yang membuat Marzuki agak panas. Menurutnya komite harusnya menyusun terlebih dahulu kriteria umum dan khusus sebelum memunculkan nama peserta. Dia bahkan mengancam tak jadi ikut jika komite konvensi kerjanya ngawur.
Sebenarnya tak hanya Marzuki yang kurang nyaman dengan cara kerja komite konvensi capres PD. Sejulah elite PD melihat komite konvensi ibarat orang baru yang disuruh meramu capres PD, ibarat masakan hasil racikan mereka dinilai tidak optimal.
"Banyak yang kecewa," kata sumber detikcom di internal PD.
Namun kritik tajam Marzuki dan segelintir elite PD yang kecewa tak membuat komite konvensi ketakutan. Tak terima dianggap tak paham misi konvensi, komite pun balik menghantam Marzuki. Komite bahkan mempersilakan kalau Marzuki tak jadi ikut konvensi. Kini petinggi Demokrat paham betul independensi komite konvensi yang didominasi tokoh dari luar PD.
Pernyataan Marzuki tak hanya menuai respons keras dari anggota komite konvensi. Sejumlah petinggi PD juga mengingatkan Marzuki bahwa konvensi capres PD sepenuhnya diatur oleh komite bukanlah peserta seperti Marzuki Alie. "Itu kan komite yang mengatur persyaratan peserta, bukan sebaliknya (peserta yang mengatur persyaratannya). Jadi komite yang mengatur," tegas Amir Syamsuddin yang juga Ketua Dewan Kehormatan PD ini, Jumat (23/8/2031).
(van/try)