Mereka Menilai Kejanggalan Rekonstruksi Pembunuhan Sisca Yofie

Mereka Menilai Kejanggalan Rekonstruksi Pembunuhan Sisca Yofie

- detikNews
Jumat, 23 Agu 2013 13:06 WIB
Mereka Menilai Kejanggalan Rekonstruksi Pembunuhan Sisca Yofie
Bandung - Rekonstruksi kasus pembunuhan Sisca Yofie sudah digelar Kamis (22/2013) kemarin di Bandung, Jawa Barat. Dari rekonstruksi, banyak yang menilai janggal. Seperti tak adanya adegan Sisca saat terseret sepeda motor. Berikut mereka yang menilai adanya kejanggalan dalam rekonstruksi kasus Sisca.

1. Saksi

(dok detikcom)
Saksi yang merupakan warga sekitar lokasi kejadian di Jl Setra Indah Utara II, Sukajadi, Bandung, tidak puas karena tidak ada adegan Sisca terseret.

"Sangat mengganjal semua. Kenapa jadi begini alur ceritanya. Ini bukan pelaku sebenarnya, hanya jadi wayangnya. Tapi siapa dalangnya," ujar Reza saat dihubungi detikcom, Jumat (23/8/2013).

Saat kejadian, ia sempat melihat motor pelaku berkelebat, Senin (5/8) petang. Sisca seperti diseret, bukan terseret. Reza juga sempat melihat Sisca tertelungkup bersimbah darah di Jl Cipedes Tengah, Sukajadi.

Menurut Reza, saat rekonstruksi tersebut tidak sesuai dengan apa yang ia ketahui. Malah menurutnya, banyak saksi yang hanya bisa geleng-geleng kepala saat melihat rekonstruksi tersebut.

"Kemarin waktu rekonstruksi, kenapa enggak ada saat Sisca diseret sama pelaku dengan tangan kiri. Semua saksi yang melihat mempertanyakan kenapa rekonstruksinya seperti itu," ungkapnya.

Ia mengaku merasa kasihan dengan korban. "Kasihan korban, dia tidak akan tenang. Akan terus gentayangan di tempat kejadian itu. Saya capek, kalau tau begini, tidak sudi jadi saksi, karena tidak sesuai dengan cerita," ucapnya.

2. Praktisi Hukum

(dok detikcom)
Praktisi hukum lulusan Universitas Atma Jaya, Alexander Lay, beranggapan kematian Sisca tidak masuk akal. Dia menilai, keterangan Wawan (pelaku pembunuhan) dan hasil rekonstruksi yang digelar Kamis (21/8) kemarin tidak bisa diterima logika.

"Pertama kalau benar bahwa Sisca ketika tasnya diambil dan mengejar sambil mencekik Wawan, sedangkan Ade (pelaku) tancap gas pakai motor. Seharusnya Wawan akan terjungkal," ucap Alexander saat dihubungi detikcom, Jumat (23/8/2013).

Lebih lanjut, Alexander juga heran, bagaimana mungkin seorang wanita seperti Sisca bisa mencekik Wawan yang diduga menjambret tas Sisca.

"Keterangan Wawan posisi mencekik itu sejauh 280 meter. Kejanggalan kedua, apakah Sisca ini wanita yang sedemikian kuatnya mencekik si Wawan dan terseret tanpa dia melepaskan leher Wawan sejauh 280 meter. Saya tidak bisa bayangkan wanita cantik seperti Sisca mampu seperti itu, dia juga tidak punya background bela diri," jelasnya.

Kejanggalan lainnya ada pada keterangan bahwa rambut Sisca sempat terseret gir motor sejauh 550 meter. Menurutnya, jika memang rambutnya tersangkut seharusnya motor itu berhenti. Selain itu, berdasarkan keterangan keluarga, saat kejadian rambut Sisca hanya sebahu.

"Kalau itu terjadi, maka besar kemungkinan kulit kepala akan rusak tapi kalau menurut hasil visum kulit kepala tak rusak," ujarnya.

3. Keluarga

(dok detikcom)
Keluarga memasrahkan proses hukum atas kasus Sisca Yofie (34) ke polisi. Namun tetap saja, mereka punya penilaian terhadap rekonstruksi. Terutama soal rambut yang masuk ke gir.

"Rambut Sisca sebatas bahu, tidak seperti tadi (dalam rekonstruksi)," kata jubir keluarga Sisca, M Tohir, di Lapangan Abra, Jalan Cipedes Tengah usai rekonstruksi, Kamis (22/8/2013).

Tohir mengatakan agak janggal jika rambut Sisca bisa masuk ke dalam gir. "Kami pikir kalau panjangnya segitu, tidak masuk. Tapi kalau masuk, ya tentu kita minta pandangan para ahli. Mungkin dari kedokteran, kehakiman, forensik atau keahlian lainnya," katanya.

Keluarga juga mempertanyakan keberadaan 2 cincin Sisca yang tak jelas keberadaannya. Dua cincin tersebut diyakini keluarga digunakan oleh Sisca saat penjambretan yang berujung pada kematian tragis.

"Kami mempertanyakan soal cincin Sisca. Sisca selama ini diketahui biasa memakai cincin. Ada dua, cincin berlian dan cincin kawin orangtuanya yang dia pakai," ujar M Tohir.

Selain soal keberadaan cincin tersebut, menurut Tohir, yang masih menjadi pertanyaan keluarga adalah handphone milik korban. "Kami ingin tahu jumlah handphone yang dimiliki oleh polisi (milik Sisca-red)," katanya.
Halaman 2 dari 4
(nwk/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads