Ketiga posko ini berada di lokasi tersebar, antara lain KBRI di Kairo, kemudian Sekolah Indonesia Cairo (SIC) di Dokki, dan konsulat RI di Nasr City. Ketiga posko ini berfungsi sebagai penampungan sementara bagi WNI jika situasi Mesir terus memburuk.
Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) SOS-Egypt diberi kesempatan khusus untuk meninjau kesiapan posko tersebut. Berdasarkan peninjauan tersebut, ketiga posko tersebut dinilai cukup siap untuk menampung para WNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh KBRI Mesir dengan segala bentuk persiapan dan kesiagaan, atas nama warga negara Indonesia mengucapkan terima kasih atas kerja keras yang telah dilakukan semoga bernilai ibadah, dan kondisi ini segera kondusif dan membaik," ujar Ketua Tim SOS-Egypt, Doddy Cleveland Hidayat, dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (22/8/2013).
Menanggapi kunjungan ini, pihak KBRI di Kairo menjelaskan kesiapannya dalam menghadapi situasi terburuk. Menurut KBRI, pihaknya rutin melakukan rapat koordinasi dan berperan aktif memberikan informasi terkini kepada pemerintah pusat di Jakarta.
"Kami setiap hari melakukan rapat koordinasi yang melibatkan seluruh staf di KBRI, rapat membahas situasi terkini yang berkembang dari waktu ke waktu, seperti perkembangan aktivitas demo di sekitar kota Kairo dan wilayah lainnya, kemudian informasi ini diberikan kepada pemerintah Pusat," tutur Agus Hendrijanto, First Secretary KBRI di Kairo, Mesir.
Selain mempersiapkan posko, pihak KBRI di Kairo juga membagikan kebutuhan pokok bagi WNI di Mesir yang membutuhkan. Pembagian kebutuhan pokok ini dilakukan bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Mesir Indonesia (PPMI).
Menurut Kepala Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial Budaya KBRI Kairo, Dahlia Kusuma Dewi, bantuan pertama mencakup 900 kg beras, 450 liter minyak goreng, 450 kg gula pasir, 125 boks mie instan, 600 kotak teh, 600 kaleng ikan tuna, 600 kaleng kornet, 600 botol kecap manis, dan 200 kg susu bubuk.
(nvc/rvk)