Setelah mengakuisisi perusahaan yang menangani GWK sebelumnya, PT Alam Sutra Realtry Tbk (ASRI) kini menjadi pemilik saham terbesar dalam proyek GWK. Mereka mengaku akan mengucurkan dana sebesar 450 miliar untuk menuntaskan pembangunan patung itu.
"Untuk investasi, tahap pertama sebesar 450 miliar. Untuk patungnya sendiri 300 miliar. Sisanya (150 miliar.red) untuk merapikan infrastruktur kompleks GWK, yaitu supportingnya," ujar Direktur Utama PT Garuda Adrimata Indonesia (GAIN) Harjanto Tirto Hadiguno, saat Press Conference Groundbreaking di Restoran Jendela Bali di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Nusa Dua, Bali, Kamis (22/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pematung yang membuat GWK, Nyoman Nuarte mengatakan, untuk menemukan investor yang rela mengembangkan kawasan GWK seluas kurang lebih 60 hektar sangatlah susah. Hal ini disebabkan banyak perusahaan yang lebih mementingkan segi komersial semata.
"Alam Sutra ini mengerti aspek ideal untuk mengedepankan GWK ini cultural park. Lebih daripada aspek komersial," ujar Nyoman Nuarta, pematung asal Tabanan, Bali yang menggarap patung GWK dari awal itu.
Nyoman juga sempat memuji pemilik PT ASRI, The Ning King, bahwa dia sangat mendukung aspek ideal pembangunan kawasan GWK dengan mendahulukan pembangunan patung itu.
"Patungnya harus didulukan. Ini penting buat bangsa," ujar Nyoman menirukan ucapan King.
Acara press conference itu sendiri dihadiri juga oleh Ketua Yayasan GWK I Gde Ardika dan pemerhati budaya asal Perancis Jean Couteau. Jean sendiri sudah tinggal di Bali selama 34 tahun.
Pembangunan patung GWK sendiri pernah berhenti pada tahun 1997 karena Indonesia dilanda krisis moneter. Dan setelah kurun waktu 16 tahun, proyek pembangunan ini akan dilanjutkan dengan investor baru.
Menilik sejarah pembangunan patung GWK yang sempat mandek itu, pihak investor yakin bahwa proyek ini tetap akan berjalan seperti yang sudah mereka rencanakan.
"Kita lihat potensi dan harapan. Kita coba memplanningkan dengan baik. Perkara jadi atau tidak jadi itu risiko yang kita hadapi. Yang jelas mental kita siap 100 persen," tegas Harjanto di hadapan para wartawan.
(rvk/rvk)