PBB Harus Selidiki Dugaan Penggunaan Senjata Kimia oleh Militer Suriah

PBB Harus Selidiki Dugaan Penggunaan Senjata Kimia oleh Militer Suriah

- detikNews
Kamis, 22 Agu 2013 15:28 WIB
foto: Reuters
Damaskus, - Pemerintah Suriah harus memberikan akses bagi para pemeriksa senjata PBB untuk mendatangi lokasi-lokasi yang diduga mengalami serangan senjata kimia pada Rabu, 21 Agustus kemarin. Tim PBB tersebut kini berada di Damaskus untuk menyelidiki tudingan-tudingan penggunaan senjata kimia sebelumnya.

"Otoritas Suriah... harus segera memfasilitasi kunjungan tim PBB ke Ghouta Timur dan lokasi-lokasi lainnya," kata wakil direktur Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Hassiba Hadj Sahraoui seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (22/8/2013).

Hal ini disampaikan setelah oposisi Suriah menuding rezim Presiden Bashar al-Assad melancarkan serangan senjata kimia ke sejumlah wilayah, termasuk ke Ghouta, dekat Damaskus. Lebih dari 1.300 orang dilaporkan tewas dalam serangan-serangan itu. Pemerintah Suriah telah membantah tudingan penggunaan senjata kimia tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim harus mendapatkan akses tak terbatas ke semua lokasi untuk menyelidiki ini dan insiden-insiden lain dari dugaan penggunaan senjata kimia," imbuh Sahraoui.

Hal senada disampaikan organisasi HAM lainnya, Human Rights Watch (HRW). Menurut HRW, keterangan yang diperoleh para stafnya dari saksi-saksi mata konsisten dengan penggunaan zat-zat kimia.

"Banyak orang di Ghouta tewas, para dokter dan saksi mata menyampaikan detail mengerikan yang tampak seperti serangan senjata kimia dan pemerintah mengklaim tidak melakukan itu," kata Joe Stork, pjs direktur Timur Tengah HRW.

"Satu-satunya cara untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Ghouta adalah dengan mengizinkan para pemeriksa PBB masuk," tandas Stork.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads