Kapolres Mandailing Natal AKBP Mardiaz Kusin Dwihananto menyatakan, pihaknya memang memburu buaya itu. Tetapi tidak berarti jika ditemukan buaya itu akan ditembak. Penanganannya akan berkoordinasi dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) maupun pemerintah kabupaten.
"Karena kalau kita tembak mati, nanti salah pula," kata Mardiaz kepada wartawan di Panyabungan, Mandailing Natal, Kamis (22/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kejadian, warga sempat berusaha melakukan penyelamatan, namun tubuh korban dengan cepat diseret buaya itu ke dalam sungai. Polisi dan warga berusaha melakukan pencarian pada hari itu juga, namun tidak berhasil.
Mayat korban akhirnya ditemukan mengapung pada Rabu (21/9) sekitar jam sepuluh pagi. Kondisi mayat itu sudah tidak utuh, kedua kaki dan sebelah tangannya sudah hilang. Jenazah korban langsung dikebumikan pada hari itu juga.
Kasus terkaman buaya di kawasan ini diketahui terjadi beberapa kali, namun buaya itu belum berhasil ditangkap. Selain buaya, kasus penerkaman oleh harimau juga terjadi di Kabupaten Mandailing Natal yang menyebabkan beberapa orang meninggal dunia.
(rul/ndr)