Polisi Selidiki Kemungkinan Istri Abu Sofyan Terlibat Kegiatan Terorisme

Polisi Selidiki Kemungkinan Istri Abu Sofyan Terlibat Kegiatan Terorisme

- detikNews
Kamis, 22 Agu 2013 13:41 WIB
Jakarta - Kepolisian masih memeriksa NS (38), pemilik toko airsoft gun di Depok, Jawa Barat. Termasuk kemungkinan keterlibatan NS dalam kegiatan terorisme yang dilakukan suaminya, Abu Sofyan alias Sofyan Tsauri.

"Dugaan itu bisa saja. Tetapi masih harus didalami," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Slamet Riyanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Untuk mendalami dugaan tersebut, Kepolisian Daerah Metro Jaya akan melibatkan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka lebih berkompeten untuk menelusuri bagaimana alurnya," kata Slamet.

"Untuk sementara ini, kita fokuskan pemeriksaan kepada kepemilikan airsoft gun-nya dulu," lanjut Slamet.

NS ditangkap aparat Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya di rumahnya di Jalan Swadaya RT 5/7 Desa Tugu Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada Jumat (16/8) lalu. NS adalah pemilik toko khusus jual-beli airsoft gun 'Depok Airsofter' di Cimanggis, Depok. Di toko itu, polisi menyita puluhan senjata airsoft gun berikut pelurunya.

Tidak hanya airsoft gun, polisi juga menemukan senjata api jenis Colt Automatic kaliber 25, di rumah istri kedua Abu Sofyan itu. Menurut pengakuan wanita asal Aceh itu, pistol tersebut adalah milik Abu Sofyan.

"Pengakuannya (senjata api tersebut-red) tidak pernah dipergunakan," kata dia.

Untuk diketahui, Abu Sofyan alias Sofyan Tsauri divonis 10 tahun penjara atas keterlibatannya menjual senjata api kepada jaringan teroris Aceh, pada Januari 2011 lalu.

Mantan anggota Polri yang berpangkat Briptu itu menyiapkan senjata untuk teroris di Aceh selama Januari 2009 hingga Maret 2010. Ia memasok 48 pucuk senjata api beserta 1999 butir dengan menggunakan dana yang disiapkan dari Dulmatin, senilai total Rp325 juta.

Senjata tersebut terdiri dari AK-47 sebanyak 4 buah, M-16 sebanyak 11 buah, M-58 sebanyak 2 buah, revolver 6 buah, senjata jenis remington 2 buah, pistol jenis challenger 1 buah, dan pistol jenis browning 2 buah. Senjata-senjata tersebut rencananya akan dipergunakan untuk pelatihan di Aceh, serta untuk merampok yang uangnya akan digunakan untuk modal menjalankan kegiatan pelatihan.

(mei/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads