Dikatakan George Sabra, pejabat oposisi National Coalition, lebih dari 1.300 orang tewas dalam serangan senjata kimia tersebut.
"Rezim Suriah sedang mengejek PBB dan negara-negara besar ketika melancarkan serangan ke dekat Damaskus, sementara pengawas senjata PBB berada tak jauh dari situ," cetus Sabra seperti dilansir Daily Mail, Kamis (22/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media pemerintah Suriah, SANA membantah tudingan penggunaan senjata kimia tersebut. "Laporan mengenai penggunaan senjata kimia di Ghouta (pinggiran Damaskus) sama sekali keliru. Itu upaya untuk mencegah komisi penyelidik PBB melakukan misinya," demikian disampaikan SANA.
Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan sangat terkejut akan laporan-laporan jatuhnya korban jiwa tersebut. Dikatakan Ban, pihaknya tengah melakukan pembicaraan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mendapatkan akses ke lokasi-lokasi kejadian guna menyelidiki peristiwa tersebut.
(ita/nrl)