Herman (24), kernet mobil pikap bernopol F 8237 FK itu, awalnya mengalami luka patah tulang kaki dan tangan. Namun saat mendapat perawatan di RS Sentra Medika, nyawanya tak tertolong.
"Kita dapat kabar pukul 02.30 WIB. Adik saya katanya meninggal. Dia (Herman,red) meninggal di Sentra Medika," kata Dayat (56), kakak kandung Herman yang ditemui di Cisarua, Bogor, Kamis (22/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dayat, Herman merupakan anak keenam dari 15 bersaudara yang kini telah memiliki seorang anak dan istri yang mengandung.
"Kasihan, istrinya sekarang sedang hamil muda. Sudah 2 bulan," kata Dayat.
Saat ini, jenazah Herman tengah dalam proses pemakaman yang dilakukan di Tempat Pemakaman Gedong Injuk, Desa Cibereum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Bus Giri Indah B 7297 BI yang membawa 54 orang rombongan jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rahmat Emmanuel Ministry (REM), Kelapa Gading, Jakarta Utara masuk jurang di KM 90, Jalan Raya Puncak, Kampung Tugu Utara Persit, RT 01/01, Desa Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (21/8).
Sebelum terjun ke jurang setinggi 9 meter, bus juga sempat menabrak mobil pikap pengangkut 190 tabung gas ukuran 3 kilogram dan sebuah warung milik warga. Akibat kejadian itu, 20 orang tewas dan 36 orang lainnya mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Paru Gunawan Partowidagdo Cisarua, RSUD Ciawi dan Sentra Medika, Cibinong, Kabupaten Bogor.
(mad/mad)