"Saya meminta Dewan Keamanan untuk berkumpul segera," kata pemipin Koalisi Nasional Ahmed al-Jarba kepada media Al-Arabiya seperti dilansir AFP, Rabu (21/8/2013).
Jarba pun mengecam serangan militer Suriah di Ghouta tersebut sebagai "pembantaian." Dia juga mendesak komisi penyelidik senjata kimia PBB untuk segera pergi ke lokasi kejadian, guna menyelidiki tudingan bahwa militer Suriah menggunakan gas beracun dalam serangan di Ghouta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights menyatakan, sedikitnya 100 orang tewas dalam serangan ganas yang dilancarkan militer Suriah ke markas-markas pemberontak di Ghouta, pinggiran Damaskus. Observatory bahkan mengatakan, jumlah korban jiwa akan terus bertambah mengingat saat ini serangan militer masih berlangsung.
Para aktivis lainnya mengklaim hampir 500 orang tewas dalam serangan militer yang menggunakan senjata kimia itu. Disebutkan bahwa mereka tewas akibat menghirup gas beracun dan terpapar senjata kimia. Namun tudingan ini langsung dibantah otoritas Suriah.
(ita/nrl)