Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (21/8/2013), insiden ini terjadi pada 25 Juli lalu namun masih terus diselidiki oleh aparat setempat hingga saat ini. Juru bicara Angkatan Udara Jerman menuturkan, Kanselir Merkel tidak sedang berada di dalam pesawat maupun di bandara Cologne ketika insiden tersebut terjadi.
"Pria tersebut mungkin masuk ke dalam pangkalan udara karena sedang ada perbaikan dan itulah kenapa alarm dimatikan," jelas pejabat Angkatan Udara yang enggan disebut namanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan media setempat, DPA, si penyusup diketahui seorang bodybuilder berusia 24 tahun yang bernama Volkan T. Laporan itu menyebutkan, pelaku menekan tombol alarm di kokpit pesawat Airbus A319 tersebut yang membuat polisi menyadari ada penyusup.
Pria ini menolak meninggalkan pesawat hingga akhirnya polisi masuk dengan membawa anjing pelacak yang kemudian menggigitnya dua kali di bagian kaki. Beberapa saat kemudian, penyusup ini bisa dilumpuhkan.
Masih menurut DPA yang mengutip dokumen kepolisian federal, pelaku diduga kuat mengkonsumsi pil ekstasi saat insiden berlangsung. "Menurut saksi mata, pelaku nampaknya berada di bawah pengaruh narkoba, tapi kami masih menunggu hasil evaluasi mendalam untuk memastikan hal ini," ujar jaksa senior yang menangani kasus ini, Ulrich Bremer.
Informasi lainnya menyebutkan bahwa si penyusup sempat menari-nari di dalam pesawat dengan hanya mengenakan celana dalam ketika dia ditangkap polisi. Lebih lanjut, Bremer menolak untuk mengomentari hal tersebut.
"Nampaknya, perilakunya berkaitan dengan gangguan kejiwaaan dan dia telah ditempatkan di institusi kejiwaan sementara kami menunggu evaluasi psikologis," tandasnya. Menurut Bremer, pelaku sama sekali belum pernah memiliki catatan kriminal.
Pesawat Airbus A319 merupakan satu dari dua pesawat VIP yang biasa digunakan oleh Kanselir Merkel dalam melakukan kunjungan. Selain digunakan Merkel, pesawat ini juga digunakan oleh Presiden Jerman Joachim Gauck atau pejabat tinggi lainnya.
(nvc/ita)