"Pemilihan gubernur emangnya kapan yah?," tanya salah satu warga Malang, Debby, Rabu (21/8/2013).
Padahal inilah kali pertama Debby menggunakan hal pilihnya. Namun sayangnya, Debby tidak tahu siapa saja pasangan calon Pilgub ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi yang sama juga dirasakan warga di sejumlah kabupaten di Jawa Timur. Mulai dari Madiun, Jombang hingga Sidoarjo.
Pantauan di lokasi-lokasi itu, jarang ditemui baliho atau spanduk sosialisi tahapan Pilgub dari KPUD. Termasuk sosialisasi pasangan-pasangan peserta Pilgub.
Sebagai contoh, perjalanan dari Madiun ke Sidoarjo saja, bisa dihitung dengan jari spanduk sosialisasi Pilgub dari KPUD. Beda kondisi di Surabaya yang cukup marak, karena memang ibukota Jatim.
Kondisi ini sendiri sudah beberapa kali dikeluhkan calon gubernur dari PDIP, Bambang DH. Bambang bingung Pilgub kali ini dirasa sangat jauh dari hinggar bingar.
Menurut Koordinator Monitoring Tim Kampanye Bambang, Didik Prasetiyono, seharusnya dua minggu sebelum hari pencoblosan, alat peraga dirasa sangat kurang. "Yang terjadi sekarang kita tidak melihat ada alat peraga. Padahal pasangan calon sudah menyerahkan visi misi sejak 2 bulan lalu," kata Didik.
Didik khawatir tingkat kehadiran pemilih bakal menurun drastis. Akibatnya calon incumbent bakal diuntungkan.
(mok/van)