"Kalau nanti nyatanya misinya yang diharapkan Majelis Tinggi tidak mampu dipertanggungjawabkan komite, saya pertimbangan kembali untuk ikut atau tidak di konvensi. Buat apa saya bertarung dengan orang yang nggak jelas," kata Marzuki kepada wartawan di Jakarta, Rabu (21/8/2013).
Majelis tinggi menghendaki peserta konvensi yang kompeten. Marzuki mengkritisi kinerja komite yang belum menyusun kriteria khusus namun sudah memunculkan sejumlah tokoh peserta konvensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marzuki lantas berkisah pernah dipanggil Pak SBY soal konvensi caprea. SBY punya kriteria khusus soal capres.
"Pak SBY bilang ada staf ngajukan ikut konvensi, ya nggak mungkin diizinkan. Kalau melihat Amerika kan yang memenuhi kriteria ketua senat, ketua kongres, dan gubernur yang berhasil," katanya.
"Gubernur yang memimpin provinsi besar seperti Jatim, Jabar, bukan gubernur dari antah barantah yang hanya memimpin berapa juta orang," lanjutnya.
Kriteria ini menurutnya harusnya dipahami komite. "Harusnya dimaknai oleh komite, jangan ngawur. Saya merespons wacana publik. Apa jadinya kalau tokoh tidak jelas ikut konvensi," tandasnya.
(van/lh)