Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, komentar Erdogan tersebut "ofensif, tidak berdasar dan keliru." Demikian seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (21/8/2013).
Menurut Earnest, pernyataan-pernyataan tersebut hanya akan mengalihkan dari perlunya semua negara di wilayah tersebut untuk bekerja sama secara konstruktif terkait krisis Mesir ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang mereka katakan tentang Mesir: demokrasi bukan soal kotak suara. Siapa di belakang ini? Israel," kata Erdogan. Kami punya bukti," tandasnya.
PM interim Mesir Hazem al-Beblawi juga bereaksi atas tuduhan Erdogan tersebut. Disebutkan bahwa kata-kata pemimpin Turki itu tak punya dasar dan "tak bisa diterima oleh orang-orang yang waras."
Menurut Beblawi, komentar Erdogan itu dimaksudkan untuk "menargetkan persatuan nasional Mesir." Beblawi bahkan mengingatkan, "kesabaran Kairo mendekati titik penghabisan."
(ita/nrl)