"Ini kan dalam proses. Sekarang kita lakukan secara terukur, karena yang tahu persis kondisi disana kan KBRI. Kita tunggu assessment dari KBRI," ujar Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Tatang B Razak, saat dihubungi detikcom, Rabu (21/8/2013).
Razak mengatakan, tidak semua wilayah di Mesir terkena dampak dari gelombang demokrasi tersebut. Sementara ini, sebagian besar WNI yang merupakan pelajar itu sudah dievakuasi di tempat-tempat yang jauh dari titik-titik konflik. Ada 6.300 lebih WNI di Mesir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data dari pemerintah militer, lebih dari 800 orang telah tewas dalam sepekan di Mesir. Sedang Ikhwanul Muslimin menyebut 2 ribu orang tewas.
Akibat dari peristiwa ini, beberapa negara telah melakukan upaya evakuasi warga negaranya yang berada di Mesir. Salah satunya Filipina yang memerintahkan evakuasi wajib ribuan warga negaranya yang ada di Mesir. Perintah ini dikeluarkan setelah Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario mengunjungi negeri itu untuk menyelidiki situasi keamanan terkini.
(dha/ndr)