Penembakan Polisi Marak, BNPT Sebut Ada Perubahan Strategi Teroris

Penembakan Polisi Marak, BNPT Sebut Ada Perubahan Strategi Teroris

- detikNews
Selasa, 20 Agu 2013 13:48 WIB
Foto: Tya Eka Yulianti/detikcom
Bandung - Penembakan polisi di Pondok Aren dipercaya oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai dilakukan oleh jaringan teroris. Penyerangan terhadap aparat negara seperti ini menurut Asyaad merupakan gejala internasional yang tak hanya terjadi di Indonesia.

Hal itu menurutnya dipengaruhi oleh adanya perubahan strategi jaringan teroris setelah Osama bin Laden tak lagi memimpin.

"Teroris sedang bergejolak, seperti di Irak puluhan polisi ditembaki, markas polisi di bom. Di Afganistan, Mendagri yang merupakan pimpinan polisi tewas dalam satu pesta. Begitu juga di Afrika Utara, Mesir dan Pakistan ini terjadi. Jadi ini memang gejala internasional, ada perubahan strategi setelah Osama bin Laden tak ada," ujar Ansyaad dalam acara diskusi BNPT dengan Jurnalis dengan tema 'Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme' di Resto Bober di Jalan Sumatera, Selasa (20/8/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan, kebijakan Osama sebelumnya melarang untuk menyerang pemerintah Islam. Namun kini penyerangan terhadap pemerintah Islam jadi dihalalkan.

"Sejak 2010, pembunuhan dan penembakan pada polisi makin sering terjadi," katanya.

Polisi, sebagai penegak hukum dianggap sebagai thogut atau orang yang menghalang-halangi usaha mereka. Sehingga mendapatkan serangan-serangan dari para teroris.

"Apalagi kalau thogutnya itu dianggap bekerjasama dengan toghut yang lebih besar yaitu Amerika," tutur Ansyad.

Alasan tersebut menurutnya sama dengan berbagai serangan terhadap polisi atau penegak hukum di negara-negara lainnya.

(tya/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads