Hal itu menurutnya dipengaruhi oleh adanya perubahan strategi jaringan teroris setelah Osama bin Laden tak lagi memimpin.
"Teroris sedang bergejolak, seperti di Irak puluhan polisi ditembaki, markas polisi di bom. Di Afganistan, Mendagri yang merupakan pimpinan polisi tewas dalam satu pesta. Begitu juga di Afrika Utara, Mesir dan Pakistan ini terjadi. Jadi ini memang gejala internasional, ada perubahan strategi setelah Osama bin Laden tak ada," ujar Ansyaad dalam acara diskusi BNPT dengan Jurnalis dengan tema 'Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme' di Resto Bober di Jalan Sumatera, Selasa (20/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak 2010, pembunuhan dan penembakan pada polisi makin sering terjadi," katanya.
Polisi, sebagai penegak hukum dianggap sebagai thogut atau orang yang menghalang-halangi usaha mereka. Sehingga mendapatkan serangan-serangan dari para teroris.
"Apalagi kalau thogutnya itu dianggap bekerjasama dengan toghut yang lebih besar yaitu Amerika," tutur Ansyad.
Alasan tersebut menurutnya sama dengan berbagai serangan terhadap polisi atau penegak hukum di negara-negara lainnya.
(tya/try)