Pendakwah AS Serukan Al Qaeda Serang Diplomat Negara Barat

Pendakwah AS Serukan Al Qaeda Serang Diplomat Negara Barat

- detikNews
Selasa, 20 Agu 2013 12:22 WIB
Adam Gadahn (Reuters)
Washington - Seorang pendakwah asal Amerika Serikat menyerukan agar Al Qaeda melakukan serangan terhadap diplomat negara-negara Barat. Pria kelahiran California, AS bahkan memuji pembunuhan duta besar AS di Libya, beberapa waktu lalu.

Adam Gadahn yang seorang mualaf ini berkeinginan kuat untuk berjihad. Menurut Daily Mail, Selasa (20/8/2013), dia bahkan mendorong umat muslim lain yang berkecukupan untuk memberi imbalan bagi mereka yang membunuh duta besar negara-negara Barat lainnya.

Hal ini disampaikan Gadahn dalam pesan videonya yang berdurasi 39 menit seperti dilaporkan oleh SITE, kelompok yang biasa memonitor pergerakan ekstremis Islam. Pesan tersebut disampaikan Gadahn dengan bahasa Arab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bahkan menyebut sasaran selanjutnya, yakni Duta Besar AS untuk Yaman. Dia meminta para pelaku jihad yang kaya raya untuk menawarkan imbalan bagi setiap pembunuhan diplomat senior AS lainnya.

"Imbalan ini memiliki efek yang besar dalam menanamkan rasa takut yang besar dalam hati musuh kita yang pengecut," ujar Gadahn dalam video tersebut.

"Mereka juga mendorong individu yang masih dipenuhi keraguan untuk melakukan kebaikan di jalan Allah," imbuhnya.

Pesan Gadahn ini muncul setelah negara-negara Barat, terutama AS memutuskan untuk menutup operasional kedutaan mereka yang ada di negara kawasan Timur Tengah dan negara muslim lainnya. Penutupan dilakukan menyikapi ancaman teror yang muncul terhadap fasilitas dan kantor kedutaan negara-negara Barat.

Gadahn yang juga dikenal sebagai Azzam al-Amriki ini tengah menjadi buronan aparat AS. Bahkan pemerintah AS menetapkan imbalan US$ 1 juta bagi mereka yang bisa menangkapnya.

Hal ini bukan yang pertama kali Gadahn menyerukan serangan terhadap diplomat negara Barat. Pada tahun 2007 lalu, dia memperingatkan bahwa Al Qaeda akan menyerang kedutaan AS sebagai pembalasan atas perang di Irak dan Afghanistan. Biro Investigasi Federal (FBI) sendiri berusaha memburunya untuk diinterogasi. Diyakini Gadahn berada di Pakistan sejak tahun 2004.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads