Hal tersebut diungkapkan Kasi Operasi Satpol PP Jakarta Selatan, Bambang Budiwibowo ketika ditemui detikcom di Pasar Minggu, Senin (19/8/2013) malam. Mematikan lampu penerangan jalan dilakukan setelah berkoordinasi dengan pihak PLN.
Saat penertiban dilakukan, pihaknya mendapati meteran listrik gelap hingga terdaftar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, ungkap Bambang, para PKL yang berjualan di badan jalan dan mencuri listrik itu dipungli Rp 10 ribu untuk listrik per malam. Selain itu ada 4 item pungli lain yang harus dibayar PKL, seperti sewa bale-bale bambu, air mineral, sewa timbangan. Dengan jumlah PKL malam 3 ribu, maka bisa dibayangkan keuntungan yang diraup oknum itu.
"Seperti air mineral itu, butuh nggak butuh ya ditaruh aja," jelas Bambang.
Apakah oknum itu dari ormas? Bambang mengatakan bukan, "Itu pribadi".
Bambang menambahkan, pihaknya mengerahkan personel lebih banyak untuk menjaga Pasar Minggu saat malam. Kerja Satpol PP kini terbagi 2 shift, masing-masing dengan 12 jam kerja.
"Kalau pagi, ada 110-120-an. Kalau malam 130-150 personel,"kata dia.
Penertiban di Pasar Minggu ini, menurutnya sudah keempat kali ini dilakukan. Sebelumnya, penertiban PKL gagal karena tak ada koordinasi dari masing-masing instansi yang terlibat.
"Sekarang semua dimarahi Pak Jokowi. Pak Jokowi maunya apa, semua harus bisa menjalankan perintahnya," tutur Bambang yang memegang HT dan sesekali berkoordinasi dengan anak buahnya ini.
(nwk/mad)