"Kalau ada yang mengaku diperas, mohon cepat dilaporkan ke polisi karena itu merupakan modus operandi seseorang yang mengaku-ngaku sebagai anak polisi," kata Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Minggu (18/8/2013).
Boy menambahkan pihaknya tidak akan menolerir siapapun yang bertindak di luar koridor hukum. Polri juga terus melakukan pencegahan agar tindakan itu tidak sampai terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke mana-mana dia (H) selalu membawa 2 pucuk senjata api. Ia menakut-nakuti polisi di jajaran bawah dan mengancam akan melaporkan pejabat polisi tersebut ke bapak angkatnya agar segera diganti dari jabatannya. Tujuan H sesungguhnya adalah memeras atau meminta uang," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam rilisnya, Minggu (18/8/2013).
IPW sudah mengkonfirmasi ke komjen yang dimaksud H, tapi yang bersangkutan sama sekali tidak mengenal H. Kepolisian harus bertindak tegas dan menangkap H agar tidak banyak jatuh korban. Sebab yang dilakukan H sangat merusak citra Polri.
Sepanjang 2013, kasus orang yang mengaku sebagai anak petinggi Polri atau anak jenderal sudah beberapa kali terjadi. Juli 2013 lalu, seorang mahasiswa Trisakti mengaku sebagai anak Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan memaksa petugas untuk membuka portal Transjakarta di Galur, Jakpus. januari 2013, Ardinal yang sedang berdemo di depan Istana Merdeka bentrok dengan wartawan. Mahasiswa Trisakti itu mengaku anak seorang Brigjen TNI.
(try/van)