Kompolnas Duga Penembakan Polisi di Pondok Aren Dilakukan Sistematis

Kompolnas Duga Penembakan Polisi di Pondok Aren Dilakukan Sistematis

- detikNews
Minggu, 18 Agu 2013 07:26 WIB
Jakarta - Dua polisi tewas ditembak orang tak dikenal di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menduga tindakan itu dilakukan secara sistematis oleh kelompok teroganisir.

"Melihat pola, sasaran, tempat dan waktu kejadian, tindakan penembakan terhadap polisi ini dilakukan secara sistematis, berencana dan oleh kelompok yang terorganisir," ujar Komisioner Kompolnas M Nasser kepada detikcom, Minggu (18/8/2013).

Motifnya, lanjut Nasser, adalah ketidaksukaan sampai dendam. Bila karena dendam maka diduga kuat dilakukan oleh kelompok masyarakat yang sering menerima tindakan keras dari Polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka itu bisa teroris, bisa ormas anarkis atau juga kelompok penjahat," imbuhnya.

Menurut Nasser, bagi anggota Polri ini kejadian-demi kejadian seperti ini adalah risiko jabatan yang tidak dapat dihindarkan. Namun harus dihadapi secara cerdas dan strategis.

"Untuk itu Mabes Polri harus turun tangan secepatnya untuk mengungkap jaringan kasus ini. Tindak tegas siapa saja yang terlibat dan jangan beri ampun," tuturnya.

Walau ada analis yang beranggapan bahwa penembakan ini dengan menggunakan senjata rakitan karena selalu menembak dari jarak dekat, mungkin karena pertimbangan tidak presisi. Polri tetap harus turun dengan tim yang lengkap dan modern.

"Secara strategis sudah saatnya Mabes Polri membentuk satuan khusus dengan personil, anggaran dan operasional terpisah untuk pemberantasan penyeludupan, peredaran, penjualan, produksi dan penggunaan senjata api ilegal di Indonesia ini," kata Nasser.

Selain itu juga tindakan tegas dilakukan terhadap anggota TNI dan Polri yang menyalahgunakan kepercayaan negara terhadap penggunaan senjata api organik. Hanya dengan penegakan hukum dan sosialisasi yang baik maka peredaran senjata api gelap ini dapat diminimalisir secara optimal.

"Tanpa itu maka Polri selalu dianggap hanya bekerja sporadis bila ada kasus penembakan muncul di masyarakat," tutupnya.

(mpr/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads