Melihat dari Jarak 5 Meter, Saksi: Rambut Sisca Tidak Masuk Gir Motor!

Melihat dari Jarak 5 Meter, Saksi: Rambut Sisca Tidak Masuk Gir Motor!

- detikNews
Jumat, 16 Agu 2013 14:31 WIB
Bandung - Kesaksian terus muncul terkait pembunuhan wanita jelita, Sisca Yofie (34). Seorang warga sekitar melihat dari jarak 5 meter saat pelaku yang dibonceng, Wawan (39), menyeret Sisca. Rambut Sisca tidak masuk gir, tapi diseret pelaku.

Pernyataan tersebut diungkapkan pria paruh baya yang minta namanya disamarkan. Saat itu, ia bersama dua rekannya berada di tepi Jalan Cipedes Tengah atau jaraknya 300 meter dari indekos Sisca di Jalan Setra Indah Utara.

"Saya saat itu baru takjil dengan meminum segelas air dan makan sepotong pepaya. Lalu dua teman pria mengetuk pintu. Kami pun mengobrol di luar rumah," jelasnya saat ditemui di kediamannya, Jalan Cipedes Tengah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Jumat (16/8/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbincangan dikagetkan dengan kedatangan sepeda motor Suzuki Satria R yang ditumpangi dua orang yakni Ade dan Wawan. "Knalpotnya bising," ucapnya.

Situasi saat itu sepi lantaran masyarakat tengah berbuka puasa. Lampu penerangan jalan umum (PJU) di sekitar lokasi tak berfungsi. Suasana gelap menyergap.

"Saya lihat motor dari arah atas itu seperti menyeret boneka. Saya lihat lagi, ternyata orang yang diseret. Wajahnya wanita," kata saksi.

Saksi dan dua rekannya berdiri di sisi kiri jalan saat motor melaju ke arah bawah. Sementara pelaku yang dibonceng posisinya menghadap ke kanan. Meski melihat sekilas, ia menyaksikan momen mengerikan tersebut.

"Jadi wajah pelaku itu enggak kelihatan. Nah, kalau tubuh korban telungkup menyentuh aspal. Posisi wajahnya terangkat ke kiri. Makanya saya yakin itu wanita. Saya lihat dari jarak 5 meter," tuturnya.

Saksi meyakini pelaku yang duduknya dibonceng atau Wawan tidak menjambak rambut Sisca. "Memang waktu itu gelap. Tapi saya melihat pelaku menarik tangan korban yang posisinya di belakang motor. Jadi kepala korban enggak menyentuh aspal. Kepalanya terangkat. Rambut korban terurai. Enggak ada pelaku itu menjambak. Pelaku terlihat menyeret tangan korban," ungkap saksi.

Ia pun menyakini kalau wajah dan kepala Sisca tidak bersimbah darah atau terluka. "Kalau memang luka berdarah, pasti ada ceceran darahnya. Tapi 'kan ini enggak ada," tegasnya sambil menambahkan tubuh Sisca tampak terlihat lemas saat tergusur.

Tubuh Sica menyapu tanah hingga berdebu. Saksi mengatakan busana Sisca masih utuh. "Tapi memang korban enggak berteriak dan berontak. Saya yakin juga, rambut korban tidak masuk gir motor. Jaraknya jauh posisi kepala korban dan gir," tambah saksi.

Saksi spontan berteriak melihat aksi tersebut. "Woy, kunaon eta jelema digugusur kitu (woy, kenapa itu orang diseret-seret seperti itu). Saya menegur seperti itu," ujar saksi.

Pelaku diduga panik mendengar teriakan warga yang melihatnya. Ade makin memacu gas. "Pelaku malah ngebut. Kecepatannya kira-kira lebih 40 kilometer per jam," tuturnya.

Ia memerintahkan salah satu rekannya mengejar pelaku pakai motor. Namun tiga kali permintaan itu tak digubris. "Teman saya pikir itu boneka. Kami menyesal waktu itu tidak buru-buru mengejar pelaku," ucap saksi.


(bbn/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads