"Sudah ada 3 saksi baru yakni Wandi, Mahmud dan Nursalim. Ketiganya adalah satpam kompleks," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakpus, Kamis (15/8/2013).
Menurutnya, ketiga satpam ini diperiksa terkait pengamatan mereka terhadap aktivitas warga dan orang-orang mencurigakan yang berkeliaran di sekitar rumah AKP Tulam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki motif penembakan yang menyebabkan rusaknya kediaman anggota Dit Narkoba Polda Metro Jaya tersebut.
"Permasalahan apa yang dihadapi oleh AKP Tulam, masih kami selidiki. Bisa jadi ada kemungkinan dia bermasalah dengan seseorang atau ada yang dendam terkait pekerjaannya. Itu masih kami identifikasi," tuturnya.
Penembakan rumah AKP Andreas Tulam terjadi pada Selasa (13/8) pada 06.15 WIB pagi atau 15 menit setelah AKP Andreas Tulam berangkat kerja. Penembak diduga menggunakan airsoft gun karena tidak ditemukan proyektil di TKP. Beruntung, tembakan tersebut hanya mengenai pintu dan tidak melukai siapapun.
Sebelumnya pada Rabu (14/8/2013), polisi telah memeriksa saksi bernama Mawir. Dia adalah kepala satpam kompleks.
(rni/nik)