Waka MPR: Pembantaian di Mesir Sama Kejamnya dengan Tragedi Tiananmen

Waka MPR: Pembantaian di Mesir Sama Kejamnya dengan Tragedi Tiananmen

- detikNews
Kamis, 15 Agu 2013 14:26 WIB
Jakarta - Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari menilai reaksi dunia kurang keras menyikapi pembantaian di Mesir. Hajriyanto membandingkan reaksi dunia terhadap Mesir dengan reaksi dunia terhadap tragedi Tiananmen.

"Tak ubahnya dengan pembantaian Tiananmen. Namun ada yang aneh, dunia tidak mengecam sangat keras pembantaian di Kairo seperti saat pembantaian Tiananmen lalu," kata Hajriyanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Peristiwa Tiananmen terjadi pada 1989 di Lapangan Tiananmen, Beijing, RRC. Ratusan aktivis pro demokrasi yang berdemo ditumpas oleh tentara. Perkara ini menjadi perkara tabu untuk dibicarakan di Cina Daratan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski Mohammed Morsi, menurutnya, memiliki setumpuk kesalahan, namun kekerasan apa pun tetap tidak dapat dibenarkan untuk menyelesaikan masalah politik. Indonesia sebagai negara demokrasi haruslah mengutuk pembantaian di Mesir.

"Pemerintah Indonesia tak perlu ragu dan bimbang, atau ambivalen melihat apa yang terjadi di Mesir. Yang terjadi di Mesir adalah kudeta yang harus dikecam oleh negara yang menganut sistem demokrasi," ujarnya.

Bahkan Hajriyanto menawarkan solusi bagi Mesir. "Jalan keluar atau solusi yang dapat dilakukan adalah Morsi dikembalikan menjadi presiden tapi secara simbolik. Dia tidak berkuasa. Tapi menunjuk PM untuk menjalankan kekuasaan hingga pemilu kembali diadakan," pungkasnya.

(dnu/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads