Mohammed Roozi sedang bertugas di sebuah menara pengawas pada bulan November 2011 ketika ia melepaskan tembakan terhadap tentara Australia dan Afghan dengan menggunakan senjata otomatis dan peluncur granat.
Menyusul serangan di basis patroli gabungan Nasir di Charmistan, provinsi Uruzgan itu, Roozi melarikan diri dengan sebuah kendaraan Tentara Nasional Afghanistan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panglima Pasukan Pertahanan Australia David Hurley mengatakan, Roozi ditembak mati.
"Ketika didekati, Roozi melemparkan sebuah granat. Ia segera dibalas dengan senjata api dan tewas," kata Jendral Hurley dalam sebuah statement.
Jendral Hurley mengatakan, Departemen Pertahanan berkomitmen untuk melacak oknum tentara lainnya yang melakukan apa yang dinamakan serangan green-on-blue, yaitu serangan dari dalam terhadap tentara asing yang melatih mereka.
Dalam kunjungan ke barak militer itu, Rudd juga menyatakan penghargaan atas upaya tentara Australia dalam perang, termasuk di Afghanistan.
40 tentara Australia telah tewas di Afghanistan sejak 2002, 39 dari Pasukan Pertahanan Australia dan satu dari Angkatan Bersenjata Inggris.
(nwk/nwk)