Menurut pejabat-pejabat keamanan Mesir seperti dilansir News.com.au, Kamis (15/8/2013), kepolisian menangkap sejumlah figur senior Ikhwanul seperti Mohamed el-Beltagy, Essam el-Erian, Abdel-Rahman el-Bar dan juru bicara Ikhwanul, Ahmed Aref. Safwat Hegazy, seorang pendakwah dan pendukung Ikhwanul juga ikut ditahan.
El-Beltagy, el-Erian dan Hegazy dituduh menghasut timbulnya kekerasan menyusul penggulingan Morsi pada 3 Juli lalu. Kelima orang itu ditangkap tak lama setelah polisi berhasil mengendalikan kamp demonstran dekat Masjid Rabaah al-Adawiya di distrik Nasr City, Kairo timur pada Rabu, 14 Agustus kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurut pemerintah Mesir, jumlah korban tewas sebanyak 278 orang. Korban tewas sebagian besar merupakan warga sipil, yakni sebanyak 235 orang dan dari pihak kepolisian sebanyak 43 orang.
Perdana Menteri (PM) interim Mesir Hazem Beblawi membenarkan penggunaan kekerasan oleh aparat Mesir dalam membubarkan pendukung Morsi. Menurutnya, selama ini para loyalis Morsi kerap menyebar teror dan kekacauan bagi warga lainnya.
"Meneror warga, menyerang publik, dan merusak properti pribadi. Negara harus melakukan intervensi untuk memulihkan keamanan dan kedamaian bagi rakyat Mesir," tegas Beblawi.
(ita/nrl)