Rudi Rubiandini dan Pengkhianatan Kaum Intelektual

Rudi Rubiandini dan Pengkhianatan Kaum Intelektual

- detikNews
Kamis, 15 Agu 2013 10:01 WIB
Jakarta - Rudi Rubiandini tengah menghadapi proses hukum kasus suap. Mantan Kepala SKK Migas ini mengakui dirinya menerima gratifikasi dari perusahaan migas Kernel Oil. Lepas dari soal jabatan yang pernah diembannya, sosok Rudi yang profesor di perguruan tinggi ternama ITB membuatnya dikecam.

"Penangkapan Rudi ini menegaskan bahwa korupsi tidak saja dilakukan politisi namun akademisi juga. Ini sungguh mengkhawatirkan, Rudi pemilik gelar tertinggi di perguruan tinggi ikut merusak reputasi baiknya kaum intelektual," jelas aktivis Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) Jamil Mubarok, Kamis (15/8/2013).

"Ini jelas pengkhianatan kaum intelektual," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, Rudi dipandang selama ini sebagai akademisi, dosen teladan. Berangkat dari jejaknya selaku akademisi, tentu diharapkan sumbangsihnya untuk bangsa.

"Rudi ini telah mencoreng kaum intelektual yang dicirikan penjaga moral dan etika, penyeru kebenaran," jelasnya.

Apa yang dilakukan Rudi, menerima suap ratusan ribu dolar AS, membuat anggapan kaum inteletual sebagai pemilik integritas dan independen runtuh sekeketika. Karenanya mendesak agar segera dilakukan upaya penyelamatan nama baik dan nama besar kaum intelektual.

"ITB segera mengusulkan kepada Mendikbud untuk mencabut gelar Profesor pada Rudi. Dan mendesak agar Mendikbud segera mencabut gelar profesornya, ini upaya pertama untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat pada akademisi," urainya.

Jamil juga menyarankan agar Mendikbud memperhitungkan kembali pemberian gelar profesor, jangan dilihat dari sisi kecerdasan dan pengabdian akademik saja, memiliki integritas tinggi dan tidak pernah berbuat tercela harus jadi syarat penting.

"Sekaligus membuka proses penilaian pemberian gelar profesor yang selama ini tertutup, agar akuntabilitasnya juga ada, karena jika ada profesor yang korupsi, Mendikbud harus ikut juga bertanggung jawab. Bertanggung jawab secara moral setidaknya," tutupnya.

(ndr/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads