Otoritas berwenang di Mesir menyatakan, sebanyak 235 sipil tewas dalam bentrokan yang pecah Rabu (14/8/2013) pagi. Sementara dari pihak keamanan tercatat 43 polisi meregang nyawa dalam bentrokan itu.
Menanggapi itu, Interem Presiden Adly Mansour mengumumkan Mesir dalam keadaan darurat nasional, dan mulai berlaku mulai pukul 04.00 waktu setempat. Dalam bentrokan tersebut, sedikitnya empat gereja dibakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tindakan brutal, aparat menembakan gas air mata ke arah demonstran. Suasana menjadi kacau, bentrokan pun tak terhindarkan. Suara-suara tembakan juga ramai terdengar.
Menyusul peristiwa berdarah itu, Wakil Presiden pemerintahan transisi Mesir, Mohamed ElBaradei, mengundurkan diri dari kursi kepemimpinannya. Langkah tersebut sebagai bentuk aksi protesnya terhadap aksi kekerasan aparat bersenjata terhadap demonstran loyalis Mohamed Morsi.
"Akan menjadi sangat sulit untuk meneruskan tanggungjawab sebuah keputusan yang tidak saya setujui dan konsekwensi yang saya takuti," kata ElBaradei seperti dilansir AFP, Kamis (15/8/2013).
(ahy/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini