"Gaji di BUMN itu memang besar, tapi hidup bukan hanya masalah gaji. Saya mau menerima amanah jadi hakim MK karena saya punya background keilmuan dan sejarah," ujar Patrialis usai pisah sambut hakim konstitusi di gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (13/8/2013).
Patrialis mengaku telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada menteri BUMN. Terhitung, Selasa (13/8), dia sudah tidak lagi menjabat sebagai Direktur Bukit Asam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kan melepaskan diri dari segala kepentingan politik, pribadi maupun golongan. MK itu tidak boleh memihak ke pihak manapun," tegasnya.
Patrialis enggan menanggapi perdebatan yang mempermaslahkan penunjukannya sebagai hakim konstitusi. Mantan Menkum HAM itu menganggap perdebatan yang terjadi adalah hal yang wajar.
"Nggak apa-apa lah itu (perdebatan), kan jadi rame-rame," ucap Patrialis sambil tersenyum.
Patrialis Akbar resmi menjabat sebagai hakim konstitusi. Setelah dilantik oleh presiden kemarin (13/8) pagi, secara simbolis patrialis mengenakan toga hakim konstitusi pada malamhariinya. Dia akan bertugas bersama kedelapan hakim MK lainnya hari ini.
(kha/fdn)