Ada 'Salam Tempel', Sopir Tembak Metromini pun Lancar

Metromini Riwayatmu Kini

Ada 'Salam Tempel', Sopir Tembak Metromini pun Lancar

- detikNews
Selasa, 13 Agu 2013 13:51 WIB
Demo pengusaha Metromini di Balai Kota Jakarta beberapa waktu lalu. (Fotografer - Agung Pambudhy)
Jakarta - Rokok di tangan Udin, 40 tahun, baru saja dinyalakan. Kopi hitam yang tinggal separuh di gelas disesapnya. Senin (12/8) kemarin, dia sedang libur dari pekerjaannya sebagai supir Metromini. Tapi malam harinya, ayah dua anak yang tinggal di Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini sengaja duduk di rumah makan samping poolnya sambil ngobrol dengan beberapa sopir.

Tempat itu memang sering jadi titik kumpul mereka baik mengaso siang hari maupun saat malam usai mengembalikan bis ke "sarangnya". Sehari-hari pria asal Padang, menjadi sopir tetap Metromini trayek 75 (Pasar Minggu - Blok M). Udin mengakui adanya pengemudi Metromini yang sering ugal-ugalan. Namun menurut dia itu banyak dilakukan oleh sopir tembak.
Β 
Salah seorang pengusaha Metromini 604 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang, Jimmy Simamora mengakui adanya sopir tembak tersebut. Umumnya sopir tembak tersebut tidak memiliki surat izin mengemudi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah, misalnya hanya merekomendasikan saudara atau kenalan dekat sebagai sopir dan kenek. Namun langkah itu terbukti tak ampuh. β€œTetap saja ada yang nakal juga,” kata Jimmy kepada detikcom, Senin (12/8) kemarin.
Β 
Apalagi semua masalah sopir tembak di jalanan bisa diselesaikan dengan mudah melalui 'salam tempel' pada aparat di lapangan. β€œKalau ada ketegasan, kami juga enggak berani,” kata Jimmy. Pengamat transportasi mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menetapkan standar pelayanan minimum untuk Metromini. Salah satunya proses seleksi sopir yang lebih ketat. Jadi, dalam praktiknya nanti tidak ada sopir yang belum memiliki surat izin mengemudi atau sopir tembak.
Β 
Selain soal sopir tembak, Jimmy mengakui adanya pengusaha 'nakal' yang ngotot mengoperasikan armada Metromininya, meski sebenarnya tak layak jalan. Menurut dia ini juga didorong sikap ketidaktegasan dari aparat, dan adanya budaya salam tempel.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengakui sebagian Metromini di Jakarta sudah uzur dan tidak layak beroperasi. Namun mereka tetap nekad mencari penumpang di jalan karena sikap ngotot pengusaha Metromini. Dia membantah ada pegawai Dinas Perhubungan yang sengaja melepas Metromini tak layak jalan karena ada budaya 'salam tempel'.

Dia mengklaim, Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah memeriksa sekitar 120 Metromini, dan 40 unit dikandangin karena dinilai tidak layak beroperasi. Hanya menurut Udar, pihaknya kewalahan mengawasi Metromini karena keterbatasan jumlah petugas.


(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads