Alasan penjambretan diragukan karena keterangan saksi Sisca dibunuh dengan cara yang sadis. Manajer di sebuah perusahaan leasing itu dilihat saksi diseret dengan rambut ditarik dari motor sepanjang beberapa ratus meter dari tempat kosnya di Sukajadi, Bandung.
Walau belakangan pengakuan tersangka A dan W menyebut, rambut Sisca tersangkut gir motor saat jatuh usai dipukul. Karena panik, saat motor dipacu untuk kabur, Sisca terseret dan baru lepas setelah rambut dipotong dengan senjata tajam. Benarkah demikian? Yang pasti, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini oknum," tegas Sutarno pada wartawan (12/8) malam di kantornya.
Siapa oknum ini? Sutarno belum mau mengungkap. Informasi yang beredar dia berpangkat selevel perwira menengah dan memiliki jabatan lumayan di Polda Jabar. Sang perwira ini sudah memiliki istri.
Kedekatan sang perwira yang sudah beristri itu dengan Sisca membuka jalan Propam Polda Jabar ikut terlibat dalam kasus ini. Sutarno tak membantah soal pemeriksaan itu.
"Saat ini Propam Polda yang menangani," terangnya.
Hubungan khusus itu diketahui penyidik dari foto-foto yang tersimpan di kamar dan HP milik korban. Kabarnya foto-foto itu yang membuka jalan bagi penyidik sempat menduga adanya keterkaitan.
Namun, buru-buru Sutarno menepis soal adanya hubungan itu. Dia menegaskan, kasus tewasnya Sisca murni karena penjambretan.
"Tidak ada hubungannya," tutupnya.
Siang ini Polda Jabar dan Polrestabes Bandung akan membeberkan tuntas soal kasus Sisca. Nantinya akan terjawab secara transparan apa sebenarnya motif pembunuhan Sisca.
(bbn/ndr)